TASIKMALAYA, BEREDUKASI.Com — KEPALA Dinas Kepemudaan, Olahraga Kebudayaan dan Parawisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya, Endang RS menuturkan, Kibar Budaya di Kota Tasik digelar dengan beragam pertunjukan Seni.
Termasuk diantararanya pertunjukan dua Budaya berbeda antara Budaya Sunda, Budaya Nusantara. Kolaborasi Budaya Korea Selatan yang telah digelar baru-baru ini di Gedung Kesenian.
‘Koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait kegiatan Festival Film Pendek Priangan Timur. Agar bisa digelar di Kota Santri ini,’ kata Endang, melalui rilis tertulisnya pada kesempatan pembukaan Gelar Kolaborasi Dua Budaya berbeda di Gedung Kesenian, Dadaha pada 9 Oktober lalu.
Diakuinya, selama ini Refocusing dipusatkan pada anggaran penanganan Covid-19 di seluruh wilayah. Hingga terjadi pembatasan pertunjukan Seni.
‘Namun demikian kami tetap melakukan koordunasi yang intensif dengan pihak Kemendikbud,’ tuturnya.
Lebih jauh Kabid Disporabudpar menanggapi munculnya Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) yang berharap pertunjukan kesenian di Kota Tasikmalaya segera pulih pasca Pandemi Covid- 19.
‘Kami merasakan hal itu. Dan kami pun bersyukur telah terjalin hubungan baik ini,’ tegasnya.
Ditempat yang sama, Kepler Sianturi, Sekertaris DKKT Kota Tasikmalaya menuturkan, kepengatan warga kota yang dihadapkan pada pemberitaan pandemi. Dibuatnya terasa pengab bahkan dipastikan haus akan hiburan.
‘Dengan pertunjukan Kolaborasi Dua Budaya berbeda di Kota Santri, atau tepatnya pentas di Gedung Kesenian Dadaha adalah hiburan menarik,’ cetusnya.
Budaya Korea Selatan berbaur dengan Budaya Sunda serta Budaya Nasional, tambahnya, adalah Kolaborasi yang menghasilkan Trend Baru dalam mencipta Karya.
‘Ini artinya Literasi Budaya yang akan menambah pengalaman pandangan tentang Budaya Asing bisa tampil disini,’ pungkasnya. (Ombik).