Purwakarta, BEREDUKASI.Com — LURAH Nagritengah dan Karang Taruna (Karta) Tunas Raharja. Kembali menyidak kawasan “Wisata Kuliner Ceplak”, berdasarkan pengaduan warga melalui Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang resah terhadap Pengamen yang berkeliaran di lokasi itu.
Hal itu perlu di tangani dengan tegas, mengingat Pusat Wisata Kuliner Purwakarta. Yang terletak di sepanjang Jl. KK. Singawinata, setiap Sabtu Malam selalu diramaikan “Pecinta Kuliner” yang datang dari berbagai Daerah.
Carut marut di kawasan Kuliner yang berada di jantung Kota Purwakarta tersebut. Menjadi kurang nyaman, karena banyaknya pengamen yang berseliweran.
“Ini memang bukan yang pertama kalinya saya menyidak kawasan “Wiskul” dari Pengamen. Dua bulan kemarin, kami sudah menertibkan Pengamen dan Pengemis. Sekarang ada lagi aduan pengunjung yang saya terima dari KIM,” tandas Lurah Nagritengah Engkun Kuntadi, SE. Saat sidak di lokasi. Purwakarta, Sabtu (4/1/19).
Tidak hanya itu, Ketua Karta Tunas Raharja, Erwin Herdiansyah, SE. Tututt menggiring rengrengannya, membantu menertibkan para Pengamen.
“Kita ikut andil menertibkan Pengamen dan Pengemis. Karena “Wiskul” ini berada di kawasan Pemkel. Nagritengah,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan KIM, para Pengamen dengan berkeliling silih berganti di Kawasan Kuliner ini. Ada pengamen Solo maupun Grup yang kerap menghampiri pengunjung saat asyik menyantap makanan.
Rupanya memang tak hanya pengamen. Dari pantauan pula, tampak sejumlah Pengemis mendatangi satu per satu tempat makan. Untuk meminta-mintaq uang kepada pengunjung.
Sementara itu, seorang pengunjung bernama Anggi (30) mengaku merasa tidak nyaman ketika menikmati santapan kuliner di Purwakarta.
“Sangat tidak nyaman kalau kita makan disambut Pengamen. Suasana asyiknya makan jadi hilang. Apalagi pengamen bisa berjumlah 2 sampai 3 orang dan seolah memaksa. Padahal sudah bilang punten, eh… tetap aja tidak pergi,” ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa ketidaknyamanan itu, karena kehadiran P engamen yang kerap mendatanginya.
“Kita nih kalau makan di “Wiskul” harus nyiapin uang recehan yang banyak,” tuturnya. (Wief).