Bandung, BEREDUKASI.Com — SEBENTAR lagi masa kampanye akan segera berakhir, tetapi suasana ramai terus mewarnai para pendukung Capres dan Cawapres 01 dan 02 masih ramai di media sosial.
TGB Muhammad Zainul Majdi, bahkan mengajak dan menghimbau kepada para Ulama, Ustadz dan Kyai serta para tokoh agama. Hendaknya memberikan narasi-narasi yang mendinginkan suasana suhu politik menjelang pencoblosan 17 April 2019 mendatang.
Pilpres 2019 menurut TGB Muhammad Zainul Majdi, merupakan “Pesta Demokrasi” dan kontestasi politik. Dalam hal ini untuk beda pilihan sah-sah saja.
“Namun hendaknya dalam memberikan narasi-narasi, tetap menjaga nilai-nilai persaudaraan, persatuan dan persatuan dalam menjaga keutuhan NKRI,” ungkap TGB Muhammad Zainul Majdi.
“Kontestasi politik jangan saling menghancurkan dan ajang saling fitnah. Sebab kita semua bersaudara dan satu rumah besar bernama Indonesia,” imbuhnya lagi. Dalam jumpa pers “One Day Training With TGB Zainul Majdi Mewujudkan Islam Wasathiyah Memperkokoh Ukhuwah Wathoniyah”, di Bale Asri Pusdai kota Bandung, Kamis (11/4/19).
Dalam beberapa hari menjelang pencoblosan, hendaknya materi-materi narasi yang perlu kita perbanyak hadirkan ditengah masyarakat. Tentang betapa pentingnya mengutamakan persaudaraan di atas perbedaan pilihan Calon Presiden, Calon Partai atau Calon Legislatif.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2008-2018 ini, menambahkan langkah pendinginan harus dilakukan. Karena ekspos terhadap Capres dan Cawapres juga, sudah cukup dilakukan dengan segala aspek, dan seluruh dimensinya.
TGB juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, hendaknya tidak cepat terpengaruh dengan beredarnya informasi yang sengaja disebar melalui media sosial. Kita harus cermat, teliti dan jangan begitu saja langsung di share ke orang lain.
“Lakukan tabayun atau “chek and ricek” terlebih dahulu, karena selama tahun politik. Cukup banyak berita bohong atau Hoax yang sengaja dibuat dan disebar. Melalui media sosial oleh pihak tertentu. Untuk itu kita harus berani melawan Hoax tersebut,” tandas TGB.
Dan masih ditempat yang sama, Ketua DKM Pusdai Jabar, K.H. Choirul Anam mengatakan, diadakannya kegiatan ini, agar umat semakin memahami. Bahwa Islam itu rahmatan lil alamin, Islam yang moderat, Islam yang sangat toleran.
“Menjelang Pemilihan Presiden ini, seolah-olah, mau tidak mau. Umat ini sudah terkotak-kotak, seharusnya konstelasi politik ini, tidak akan merusak ukhuwah Islamiah dan tidak akan merusak ukhuwan wathoniah,” katanya.
Choirul Anam juga menghimbau dan mengajak warga Jawa barat khususnya. Agar pada hari Rabu 17 April 2019, mendatang untuk menggunakan hak suaranya dan mendatangi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Untuk menyalurkan hak pilihnya, agar partisipasi pemilih semakin meningkat.
“Ayo kita datang ke TPS-TPS, tidak perlu takut. Karena aparat keamanan menjamin rasa aman, damai dan tenang kepada seluruh masyarakat Indonesia. Untuk menggunakan Hak Suara dalam melaksanakan Pencoblosan 17 April 2019 mendatang,” ajak Choirul Anam. (HKS)