Kabupaten, Bandung, BEREDUKASI.Com –KOMANDAN Sektor (Dansektor) 7 Citarum Harum, Kolonel Kav. Purwadi, menyampaikan bahwa pengembangan ketahanan pangan program ketahanan pangan dari pemerintah berupa Bios 44 dirasa sangat penting.
Diakuinya, kini program tersebut telah dikebut agar manfaatnya bisa dirasakan oleh warga sekitar.
“Ketahanan pangan sudah saya kembangkan di Sektor 7 Citarum Harum, saat ini sudah diterapkan di 14 Desa. Tidak harus menunggu satu bulan, sayur mayur bisa dipanen. Termasuk juga pemeliharaan perikanan diharapkan bisa memberdayakan masyarakat dan menjadi nilai ekonomis yang dapat meningkatkan perekonomian warga,” tuturnya ketika diwawancarai. Rabu (7/10/2020).
Dimasa pandemi seperti saat ini, warga masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan lahan yang ada. Agar bisa digarap dengan baik sebagai upaya pemulihan dari efek pandemi Covid-19.
Kolonel kav Purwadi mengharapkan, dengan adanya Bios 44 dapat terjadi sinergitas dengan semua elemen warga masyarakat. Selaku Dansektor, dirinya merasa kecewa karena masih saja ada pabrik nakal yang membuah limbah ke sungai.
“Bulan lalu saya masih menemukan tiga perusahaan nakal yang membuang limbah ke sungai. Ketika saya dan pasukan Sektor 7 lengah, hal ini membuat saya kecewa,” ungkapnya.
Selain sayuran dan buah-buahan, Sektor 7 Citarum Harum. Mengembangkan pula penanaman Vetiver di sela-sela bantaran sungai Citarum. Vetiver merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh sepanjang tahun, dan dikenal banyak orang sejak lama sebagai sumber wangi-wangian. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Poaceae, dan masih sekeluarga dengan tanaman serai dan padi.
Akar Vetiver yang dikeringkan, secara tradisional dikenal sebagai pengharum lemari penyimpan pakaian atau barang-barang seperti batik dan keris. Aroma wanginya berasal dari minyak Atsiri yang dihasilkan pada bagian akar.
Vetiver dinilai sebagai salah satu jenis tanaman yang berguna untuk mencegah longsor. Selain itu, tanaman ini pun bisa mereduksi dampak pencemaran limbah berbahaya.
“Nah kalau Vetiver kan banyak sekali manfaatnya, selain untuk mencegah longsor, termasuk sebagai bahan untuk membuat minyak wangi. Makanya saya rintis penanamannya. Harga vertiver satu liternya kurang lebih bisa mencapai Rp. 4.000.000,-. Mesin penyulingnya sudah ada di Sektor 1, jadi kami harap Vetiver bisa turut memberikan manfaat kepada kami, selain itu bisa meningkatkan sektor perekonomian warga,” pungkas Dansektor. (Intan).