KET FOTO : Komisi B DPRD Kota Bandung menggelar rapat kerja bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (06/03/2023). Ridwan/Humpro DPRD Kota Bandung.
BANDUNG, BEREDUKASI.COM — KETUA Komisi B DPRD Kota Bandung, Nunung Nurasiah S.Pd., mengatakan pasca pandemi Covid-19, sektor pariwisata harus kembali digairahkan di Kota Bandung. Mengingat sektor tersebut, menyumbang bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal tersebut ia sampaikan saat Rapat Kerja Komisi B DPRD Kota Bandung bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, terkait Evaluasi Kinerja T.A. 2022 dan Rencana Kerja T.A. 2023 di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (06/03/2023).
“Pasca pandemi ini merupakan masa pemulihan termasuk sektor pariwisata, dengan berusaha untuk mempromosikan lagi bagi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara,” katanya.
Menurut Nunung, promosi pariwisata di Kota Bandung perlu terus digaungkan, terutama dengan berbagai potensi wisata yang ada, misalnya kuliner, fesyen dan lain sebagainya.
“Saya pribadi mengamati pariwisata kurang terdengar gaungnya, jadi perlu ditingkatkan secara masif, baik promosi maupun sosialisasinya. Juga bagaimana kita membentuk Kota Bandung agar memiliki identitas yang kuat, agar wisatawan berkunjung,” katanya.
Nunung menambahkan, walau pemerintah sudah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, namun masih ada oknum yang melakukan hal-hal yang akan merugikan citra pariwisata dan juga Kota Bandung.
Seperti yang viral dalam beberapa waktu terakhir, yakni tarif parkir bus wisata yang mencapai Rp150 ribu di salah satu destinasi wisata di Kota Bandung. Selain itu, adanya pengamen yang masuk di bus pariwisata, padahal secara aturan hal tersebut tidak diperbolehkan.
“Ini perlu dukungan dari seluruh stakeholder, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Komisi B DPRD Kota Bandung, H. Wawan Mohamad Usman, S.P., menilai destinasi wisata yang dikelola oleh pemerintah harus terus dioptimalkan. Seperti Teras Sunda Cibiru, Padepokan Seni Mayang Sunda, Pasir Kunci dan lain sebagainya.
“Destinasi wisata tersebut harus kita optimalkan, sehingga memberikan dampak positif bagi pariwisata Kota Bandung,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Christian Julianto Budiman menyoroti terkait pemasaran akan destinasi wisata maupun event-event pariwisata yang ada di Kota Bandung.
Dengan kondisi saat ini, maka pemanfaatan media sangat diperlukan, terutama media sosial.
Sehingga dapat langsung diketahui oleh masyarakat luas, akan berbagai destinasi atau event wisata di Kota Bandung.
“Pemasaran merupakan hal yang penting dalam wisata, bisa dengan media sosial atau media lainnya. Dengan harapan sosialisasinya dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat luas,” ujarnya. (Rio)