Bandung, BEREDUKASI.Com — DITENGAH pandemi COVID 19, kontrak berjangka Emas masih tetap menjanjikan. Hal ini disampaikan oleh Pimpinan Cabang PT Kontak Perkasa Futures (KPF) Bandung Deddy Rudiyanto. Dalam acara Press Gathering bertema “Menakar Kekuatan Emas Hingga Akhir Tahun dan Peluang Perdagangan Berjangka Komoditi di Tengah Pandemi”.
Deddy memaparkan bahwa Emas menjadi Instrumen Investasi yang menarik saat ini. Karena mengalami kenaikan tertinggi dalam 9 tahun terakhir sejak 2011. Dimana pada tanggal 5 Agustus 2020, Emas memecah Rekor di level USD 2.018/ Troy Ons. Kemudian mencapai level tertinggi di level USD 2.081/Troy Ons pada akhir Juli 2020.
Adapun Harga Emas telah melonjak 33% dalam tahun ini. Faktor penyebab kenaikan Emas, diawali dengan ketegangan geopolitik Amerika Serikat dengan Iran dan perang dagang dengan Tiongkok di awal tahun. Kemudian berlanjut seiring penyebaran wabah COVID-19 yang meluas ke berbagai negara.
“Penyebaran COVID 19 ini telah menimbulkan ketidakpastian Ekonomi. Suku Bunga yang rendah, dan penggelontoran Triliunan Stimulus yang membuat Dollar sebagai pesaing Safe Haven terus merosot. Adanya harapan baru pemulihan Ekonomi di Amerika Serikat dan optimisme penemuan vaksin untuk Covid-19. Membuat harga Emas perlahan terkoreksi,” terangnya pada Kamis, (3/9/2020) di Yello Hotel Bandung Paskal Hyper Square, Jl. Pasir Kaliki No.25, Kota Bandung.
Tercatat pada tanggal 10 Agustus 2020, terang Deddy harga Emas mulai meninggalkan Rekor tertingginya. Harga logam mulia ini, bahkan pernah anjlok 16 Persen ke level USD 1.862 Troy Ons. Dan kini Stabil di posisi sekitar USD 1.900/Troy Ons.
“Secara aspek fundamental, harga Emas diprediksi akan terjaga di level USD 1.900/Troy Ons. Namun apabila ternyata melaju menembus Resisten I di level USD 1.980/Troy Ons. Maka kemungkinan untuk kembali ke posisi USD 2.000/ Troy Ons sangat besar,” jelasnya.
Deddy mengungkapkan, Tren Positif harga Emas mendorong total volume transaksi Loco Gold (kontrak Emas berjangka). Khususnya di KPF Bandung mengalami peningkatan sebesar 71% menjadi 20.000 Lot selama pandemi. Sementara untuk Nasabah baru hingga Juli 2020 bertambah sebanyak 66 Nasabah.
“Transaksi kontrak berjangka Emas mengundang animo yang luar biasa. Karena, peluang yang diperoleh bukan saja pada saat Emas naik. Melainkan juga saat mengalami koreksi yang dinamis. Jadi, untuk investasi perdagangan berjangka komoditi, nasabah bisa mendapatkan peluang profit sekaligus mengalami risiko saat aksi Buy dan Sell,” terangnya.
Lanjut Deddy, dibandingkan jenis investasi lainnya sekarang, investasi kontrak Emas berjangka lebih menarik. Karena sifatnya yang Safe Haven, artinya memiliki nilai yang stabil ditengah ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan berbagai faktor.
“Karenanya kami tetap optimis bahwa target volume transaksi sebesar 100.000 Lot dan 200 Nasabah baru akan tetap terkejar meski dalam tantangan sekarang,” pungkasnya optimis. (Tiwi Kasavela).