Jakarta, BEREDUKASI.Com — BEBERAPA hari kebelakang, di Museum Nasional Jakarta di Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Gambir, Kota Jakarta Pusat. Tampak ramai oleh para peserta yang mengikuti Launching “Preanger Tourism Fair 2018” yang merupakan salasatu acara publikasi, agar semakin diketahui khalayak lebih luas.
Ervan kurniawan, Direktur Discoverkatara Indonesia mengatakan, bahwa kepanitiaan PTF adalah kolaborasi lintas komunitas kreatif dan para pelaku pariwisata yang ada di wilayah priangan timur. Diantaranya Yayasan Astamekar, Self Learning Institute, Discoverkatara, MTMA Tasikmalaya, Moka Kota Kabupaten Tasikmalaya, Lingkar Lensa, Sukapura Project, Sunday English, LKP Gemilang. Dengan menggunakan dana “udunan” mandiri tanpa ada bantuan sedikit pun dari pemerintah daerah.
“Peserta kegiatan ini, merupakan perwakilan dari negara-negara yang ada di dunia. Jumlah peserta kurang lebih 300 orang yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Warisan Budaya (Indonesian Heritage Society), undangan dari kementrian pariwisata, Kedubes Malaysia dan para “buyer” yang akan hadir pada acara PTF. Yang akan dilaksanan pada 12 s/d 14 Oktober 2018 di Tasikmalaya,” jelas Ervan.
Adapun rangkaian acara dimulai dari menampilkan kesenian dan kebudayaan warisan budaya priangan timur. Diantaranya Calung Tarawangsa, Angklung Kontemporer, Kaulinan Budak dan kesenian lainnya.
“Kami menampilkan juga video potensi pariwisata Priangan Timur, melalui karya visual Literasi Komunitas Sukapura Project dan lingkar lensa,” lanjutnya.
Tujuan kegiatan ini adalah upaya untuk menggugah kesadaran pemerintah daerah. Untuk segera menempatkan pariwisata sebagai pendongkrak ekonomi daerah.
Mempromosikan kekayaan budaya dan potensi pariwisata di Priangan Timur.
“Kemudian dapat menjadikan Priangan Timur sebagai Destinasi Wisata yang tidak kalah dengan daerah lain. Menunjukan kekuatan Pariwisata Priangan Timur ada di anak muda dalam komunitas kreatif yang tersebar di Priangan Timur,” terangnya.
Ervan juga menambahkan, bahwa saat ini masyarakat belum menyadari pentingnya pariwisata. Yang berkelanjutan dan perannya dalam mendongkrak perekonomian. Sebab itu wajib dikampanyekan masyarakat, sadar wisata melalui penerapan Sapta Pesona sebagai “Ruh” nya Pariwisata.
“Apresiasi dari masyarakat sangat penting, karena pariwisata adalah lokomotif perekonomian setiap daerah, pariwisata itu lintas daerah, lintas lembaga lintas sektor. Dan mereka semua harus berkolaborasi, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” tutup Ervan siang itu. (Tiwi Kasavela)