BANDUNG, BEREDUKASI.COM — SEBANYAK 1.118 siswa dan pembimbing akan berpartisipasi dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang berlangsung pada 18 s. d. 23 Juli 2022. Juara 1 dari 35 bidang lomba tersebut akan mewakili Jabar pada LKS tingkat nasional.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi optimis pemenang LKS di tingkat provinsi akan mengharumkan nama Jabar di tingkat nasional. “Sebab, tahun-tahun sebelumnya, baik saat di NTB maupun Yogyakarta, siswa perwakilan Jabar selalu menorehkan emas di tingkat nasional,” ujar Kadisdik dalam pembukaan LKS Jabar di SMKN 3 Bandung, Kota Bandung, Senin (18/7/2022).
Kadisdik menilai, LKS merupakan wadah bagi para siswa untuk menunjukkan kemampuannya. “Sehingga, ini bisa ko dijadikan uji kualitas kemampuan bagi pendidik. Bisa jadi tolok ukur dan menguji efektivitas proses pembelajaran,” tuturnya.
Digelar Daring di 32 Sekolah
Sedangkan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Disdik Jabar, Edy Purwanto menjelaskan, LKS tingkat provinsi dilaksanakan secara daring yang tersebar di 27 kabupaten/kota dengan 32 sekolah penyelenggara. Karena sifatnya daring maka tiap kabupaten/kota disiapkan jadi penyelenggara agar bisa merasakan jadi penyelenggara.
“Dilaksanakan daring sebab hal tersebut merupakan instruksi pemerintah pusat. Baru tahun depan insya Allah luring,” terang Edy.
Edy memastikan, semua juara 1, 2, dan 3 di tiap bidang lomba akan mendapatkan penghargaan berupa uang pembinaan.
Meski dibuka pada 18 Juli, lanjutnya, beberapa perlombaan telah dilakukan sebelumnya. “Pelaksanaan LKS tahun ini didukung 63 dunia usaha dunia industri yang terlibat menjadi juri di berbagai bidang lomba,” imbuhnya.
Salah satu peserta LKS Jabar, Revillia Choeruni Yuzka mengaku sudah melakukan persiapan matang, salah satunya menyiapkan mental. “Guru sangat berperan dalam membimbing saya untuk mengerti materi yang dilombakan dan melatih mental saya,” ungkap siswa SMKN 7 Bandung tersebut.
Namun, siswa yang mengikuti bidang lomba farmasi tersebut tak menjadikan juara sebagai target. “Targetnya bukan juara, semoga dilancarkan semua prosesnya,” tutup siswa kelas XII kompetensi keahlian farmasi klinis dan komunitas ini. (Ris).