By 
Bandung, BEREDUKASI.Com — PADA dasarnya setiap insan di muka bumi ini, mempunyai rasa cinta dan kasih terhadap dunia seni.
Keberadaan institusi formal Perguruan Tinggi dalam rangka mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Merupakan suatu upaya pencerahan yang bertujuan, mengarahkan mahasiswa menuju insan yang Kritis, Kreatif dan Inovatif.
Maka untuk mewadahi bakat-bakat terpendam itulah, muncul suatu Lembaga Seni. Organisasi ini resmi didirikan di IAIN (sekarang UIN) Sunan Gunung Djati Bandung. Dan disahkan pada tgl 9 Juni 1995 yakni Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Seni Lukis dan Kaligrafi (LSLK).
Ketua Lembaga, Juli Permana mengungkapkan, bahwa Lembaga Seni Lukis dan Kaligrafi (LSLK). Bertujuan menciptakan insan seni untuk lebih memacu daya kreasi anggotanya, baik di bidang seni Lukis maupun di bidang Kaligrafi.
“Dengan motto, “Melalui Seni Kita Ekspresikan Keindahan Tuhan”. Hal ini patut di sadari keberadaannya, mengingat manusia tidak akan terlepas dari keindahan-keindahan alam. Dan keindahan alam itulah yang senantiasa menjadi inspirasi terhadap apa-apa yang kita kerjakan. Maka dari itu kita tidak dapat memisahkan diri darinya, sebagai langkah awal untuk mensyukuri dan mentafakuri kebesarannya Tuhan Yang Maha Indah,” terang Juli.
Berangkat dari visinya yaitu mewujudkan insan seni yang mempunyai bekal organisasi. Siap berdaya saing dan memiliki etos kerja yang tinggi dengan didasari akhlakul karimah.
“Adapun visi kami adalah, menjadi organisasi yang dapat meningkatkan pengalaman ajaran seni dan agama. Demi mewujudkan insan yang Edukatif, Kreatif dan Inovatif,” tandasnya.
Selain itu lanjut Juli, juga untuk mewujudkan manusia yang sadar akan keberagaman. Sehingga perbedaan tidak dianggap sebagai penyekat tali persaudaraan dan Silaturahmi, Toleran, Rukun dan Damai.
“Dan yang tepenting adalah penjaminan kondisi Bebas, Damai, Tertib dan Kebebasan berekspresi anggota. Sebagai perwujudan kehidupan yang Dinamis, Kreatif Inovatif serta mewujudkan insan seni organisasi dan bertanggungjawab,” pungkasnya malam itu. (Tiwi Kasavela)
