Sidoarjo, BEREDUKASI.Com — MENJADI ibu rumah tangga, tak hanya harus bergelut dengan urusan dapur saja. Tetapi bisa mengoptimalkan kemampuan dan pemikiran lewat karya.
Salasatunya adalah, Maria Nur Luthfiah atau yang biasa disapa “Luthfi”, yang sudah membuat beberapa buku diantaranya “Geliat Hati Seorang Hamba”, Buku Antalogi Bersama 6 Penulis Perempuan Sidoarjo, “Cinta Bunda Dalam Goresan Bunda”
Dan buku solo kedua, “Benang Merah Itu Selalu Ada”.
“Selain fokus menjalani sebagai ibu rumah tangga dan mendampingi anak-anak juga suami. Saya juga berkegiatan sosial dan kajian bersama teman dan membuat handcraft decoupage dan sospeso untuk mengisi waktu luang,” ulasnya.
Disamping itu, Perempuan kelahiran Jombang, 10 Februari 1969 ini juga, aktif bersama Komunitas teman penulis Pena Perajut Aksara dengan kegiatan belajar dan berbagi tentang seluk beluk menulis.
“Saya berharap dapat memberi manfaat lebih baik dan lebih banyak lagi untuk orang lain,” tandas pemilik motto “Sertakan Allah dalam setiap langkah apapun itu aktivitasnya”.
Penyuka warna biru, serta penikmat semua jenis makanan, kecuali makanan yang terlalu pedas ini. Juga bercerita bahwa ia gemar berolahraga, juga membuat handcraft dan menulis.
“Saya ingin melakukan yang terbaik dalam hidup dan menjaga amanah. Apa yang sudah saya jalani saat ini,” terang lulusan ITS jurusan Elektro.
Anak kedua dari 5 bersaudara ini juga, mengulas bahwa hal yang selalu ia syukuri dalam hidup. Adalah ketika ia bisa melakukan suatu hal dengan maksimal. Apalagi bisa membuahkan manfaat. Dan dengan terus belajar dan berusaha menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, ia merasa hidup semakin lengkap.
“Dalam hidup ini, saya berupaya mengambil sisi positif dari semua orang yang saya temui. Karena dari siapa pun jika ada kebaikan atau contoh baik saya adopsi. Misalnya dari cara asuh ibu saya, tentang kedisiplinan waktu dari ayah saya atau hal-hal lain dari sahabat, ustad atau siapapun,” teranya yang juga mengagumi sosok Nabi Muhammad SAW.
Lutfi menambahkan bahwa hidup merupakan anugerah, yang merupakan bentuk kasih sayang Allah pada hamba-Nya. Sehingga ia ingin menjalani hidup ini dengan segala petunjuk dan panduan yang telah Allah siapkan pula.
Adapun yang membuatnya selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan ini. Adalah upaya untuk memaksimalkan diri dalam kebaikan, serta mempersiapkan bekal untuk kehidupan selanjutnya.
“Terakhir saya juga ingin menyampaikan, sekaligus menjadi muhasabah untuk diri sendiri. Bahwa jika ingin melakukan sesuatu selama itu positif, baik, membawa kebaikan dan membuahkan manfaat maka segerakan,” pungkasnya saat itu, di tengah keramaian kota siang hari. (Tiwi Kasavela)