Bandung, BEREDUKASI.Com — UNIT Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman (LPIK) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Mengadakan Malam Bimbingan (MABIM) selama tiga hari dari Rabu s/d Jumat (31 Oktober-2 November 2018) di Gedung Student Center UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Supriatna, Ketua LPIK menceritakan, bahwa kegiatan ini merupakan sebagian dari rangkaian kegiatan yang menjadi syarat mengikuti Taaruf Generasi Baru (TGB) untuk calon anggota LPIK.
“Dalam kegiatan MABIM ini, para calon peserta TGB. Diberikan pemahaman dan pengenalan tentang LPIK dan bimbingan metode membaca, kaidah penulisan ilmiah dan materi aturan diskusi. Untuk membangun argumentasi yang kuat dan sistematis yang mengedepankan pada fakta dan data objektif,” ungkapnya.
Adapun alasan diadakan acara ini, Supriatna menjelaskan, “Merupakan syarat menjadi anggota LPIK, agar peserta Mabim ini, mendapatkan pemahaman akan budaya yang ada di LPIK yakni Membaca, Menulis, Berdiskusi dan Penelitian.
Setelah acara MABIM, selanjutnya para peserta yang Lulus dan berhasil membuat karya tulis ilmiah akan mengikuti TGB. Setelah lulus di TGB, kemudian para peserta resmi menjadi anggota LPIK dan diakui secara aturan kelembagaan.
“Tema yang dibahas, tentang Membaca yang sesuai eksistensi peserta. Sehingga diharapkan para pembaca memiliki minat baca yang militan dan mencintai buku. Serta pemikiran dengan kesadaran dirinya sendiri,” lanjutnya.
Harapan dari materi kepenulisan ini, tambah Supriatna adalah supaya para peserta menguasai teknik penulisan yang sesuai kaidah. Dalam menuangkan isi pikirannya, dalam bentuk tulisan yang dapat dipahami para pembacanya.
“Sedangkan harapan dari materi tentang diskusi, tujuannya untuk membentuk para peserta. Agar bisa membangun argumentasi yang sistematis dan berhati hati dalam berpikir. Terutama dalam membuat kesimpulan, apalagi melakukan penilaian terhadap lawan bicaranya itu harus dilakukan dengan kode etik keilmuan. Sehingga ketika melakukan diskusi, tidak sampai terjebak dalam debat kusir. Tapi lebih mengedepankan fakta dan data yg dapat dipertanggungjawabkan,” pungkasnya malam itu.
Adapun tema acara TGB adalah, mahasiswa kesepian dan serangga yang menyangga, peremajaan akal budi. (Tiwi Kasavela)