Kabupaten Bandung, BEREDUKASI.Com — PELAKSANAAN pendidikan di Diniyyah Mubarokulhuda ini, terbilang sangat unik pelaksanaan kerja guru dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Serta disiplin mengacu kepada kurikulum mandiri. Tidak mengacu kepada Kurikulum Pendidikan ke Departemen Agama. Hari libur sekolah juga, tidak ditentukan libur walaupun di Kalender sudah ada tanda merah. Jadi libur sekolahnya itu, bertepatan dengan hari yang berkenaan dengan Agama Islam. Kecuali hari Prolklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus. Bahkan 17 Agustus, dijadikan sebagai partisipasi dengan mengadakan kegiatan di Madrasah dan Syukuran dengan mengadakam Pengajian Umum dan kegiatan lainnya yang Islami.
Madrasah Diniyyah Mubarokulhuda mempunyai ciri yang unik dalam mengelola pendidikan. 1. Meskipun ijazah keluaran Diniyyah Mubarokulhuda ini, tidak berlaku untuk apapun. Tetapi banyak orang tua siswa yang berminat untuk mendaftarkan anak-anaknya. Setiap penerimaan murid baru. Bahkan pada tahun pelajaran 2017/018, jumlah murid dari kelas I s/d 6 jumlah murid 1200 orang.
“Alhamdulillah untuk tahun ajaran 2018/2019 telah membangun 3 RKB (Ruangan Kelas Baru) dengan menghabiskan biaya Rp.350 juta. Alhamdulillah ada donatur yang peduli terhadap pendidikan. Ada donatur yang infak Rp.50 juta, serta mengetuk hati para orangtua peserta didik. Jika ada dermawan yang ingin infak, kami siap menerimanya,” tutur KH. Undang Muhamad Muchlas.
“Anehnya lagi ada beberapa siswa statusnya naik kelas, dengan nilai baik. Tetapi tetap tidak mau dinaikan,” imbuhnya.
Bicara masalah Prestasi, siswa Diniyyah Mubarokulhuda. Sempat menyandang prestasi dalam Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) yaitu Juara ke I tingkat Provinsi Jawa Barat yang berlangsung di Cianjur. Jumlah peserta Lomba ada 6 orang dan dilanjutkan ke tingkat Nasional di Jepara.
“Alhamdulillah berhasil juga, sehingga penghargaan dari pemerintah yaitu mengumrohkan 6 siswa Diniyyah dan 2 orang pembimbingnya. Penghargaan ini datang dari Bupati Kabupaten Bandung,” pungkas KH. Undang Muhamad Muchlas. (Y. Wahyudin)