Bandung, BEREDUKASI.Com — DENGAN Senyum penuh keramahan Hari Muliyana, S.I.Kom atau yang akrab disapa Kang Hari ini, berbagi cerita mengenai pengalamannya sebagai MC yang sudah “Go Internasional”.
Pria kelahiran Bandung, 15 Februari 1989 ini, kerap menjadi MC diberbagai macam event hampir di seluruh Indonesia. Seperti MC Ubud Writers and Readers Festival, MC Java Jazz Festival dan MC SDI Award Night di Singapura.
Hari jebolan Unpad, Fikom, jurusan broadcasting ini, juga pernah menjadi MC di negara Hongkong dan Kanada.
Selain itu Hari juga pernah mendapatkan gelar “Pahlawan Muda” dari majalah Applause Magazine tahun 2011, Jajaka Favorit tahun 2006, Duta Bahasa Jawa Barat tahun 2009.
Tulisannyapun terpilih untuk dibukukan dalam buku berjudul “Miracles of Haram”. Buku tentang kisah anak muda yang berhasil berhaji atau umroh pada tahun 2017. Lalu menjadi dosen tamu dan pembicara di berbagai universitas dari tahun 2014 hingga saat ini.
“Saya hobi membaca dan traveling. Karena dengan membaca saya bisa melihat apa yang tidak terlihat. Mendengar apa yang tidak terdengar, mengetahui apa yang rahasia, masuk ke dalam tempat yang dilarang dan menjelajah waktu. Adapun hobi traveling karena dengan traveling saya bisa mendapatkan banyak sekali hikmah dan pelajaran. Juga bisa memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dengan mengetahui pola pikir berbagai macam orang,” tutur ayah satu anak ini penuh semangat.
Kedepannya Hari ingin menjadi pengajar. Karena ia ingin menghabiskan sisa hidupnya, dengan memberikan manfaat kepada orang lain. Dengan harapannya, manfaat yang ia berikan bisa menjadi amal jariyah di akhirat kelak.
“Harapan saya, semoga dimudahkan untuk bisa bertemu dengan banyak orang hebat di bidang komunikasi. Agar saya bisa menebarkan ilmu lebih luas lagi. Juga, saya ingin mengemban pendidikan S2, kalau bisa di luar negeri. Karena, saya butuh modal ilmu lebih banyak lagi untuk bisa mengajar.l,” tandasnya yakin.
Hari yang saat ini juga merupakan pengajar di DJ Arie School. Juga mengaku bahwa ia sangat terinspirasi dari Nabi Muhammad SAW, karena dari sosoknya Hari mendapatkan segala hikmah kehidupan, ilmu pengetahuan, termasuk juga ilmu komunikasi. Dan tentunya profesi turunan dari ilmu komunikasi, tidak hanya bermanfaat untuk dunia, namun juga akhirat.
“Saya juga mengagumi Imam Syafi’i. Karena beliau yang menginspirasi saya untuk terus traveling. Di dalam syairnya beliau berkata, Berhijrahlah. Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hidup di tempat asing,” ucapnya dengan senyum.
Makna hidup bagi lulusan jurusan broadcasting Universitas Padjajaran (Unpad Bandung) ini, adalah “Berlelah-lelahlah, Manisnya Hidup Terasa Setelah Lelah Berjuang”. Karena hidup adalah sebuah perjalanan. Dan setiap manusia sedang berjalan melalui jalan setapak masing-masing, dengan akhir sebuah gerbang yang sama, menuju perjalan berikutnya yaitu kematian.
“Yang membuat saya senantiasa bersemangat dalam hidup ini adalah iman. Meng-imani bahwa segala sesuatu akan ada balasannya. Bahwa jika hal baik yang kita lakukan, akhirnya kita akan mendapatkannya kembali. “Vice versa”. Jadi.. berbuat baiklah karena kita cinta kepada diri kita sendiri. That’s the true definition of love yourself,” pungkas pemilik motto hidup “I believe in the magic of the unexpected that exists in our days” ini mengakhiri perbincangan sore itu kepada BEREDUKASI.Com. (Tiwi Kasavela)