Banten, BEREDUKASI.Com — SEMENTARA itu, akses menuju lokasi “Hunian Darurat” warga sungguh luar biasa beratnya. Jalan yang baru dibuka milik PT Cemindo Gemilang dan sama sekali belum dilakukan pengerasan. Membuat sangat licin dan berlumpur. Apalagi kemiringan jalan rata-rata 45 Derajat membuat kendaraan jenis biasa tak bisa melintas. Hanya roda empat Double Gardan yang memungkinkan bisa masuk lokasi.
Karena itu, Distribusi Logistik menjadi masalah baru bagi Pemerintah dan Relawan yang ingin membantu warga korban bencana. Belum lagi, kondisi tanah yang masih labil dan sesekali terjadi longsoran di sana-sini membuat kawasan Huntara Darurat tersebut masih sangat mengkhawatirkan.
Rombongan PUB pun harus berhenti di tiga titik dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil Offroad. Kehadiran Taufiequrachman Ruki beserta rombongannya disambut hangat oleh masyarakat Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong.
“Ini sesungguhnya tidak layak disini. Distribusi logistiknya susah. Menyediakan air dan listrik juga butuh biaya besar, sementara ini bukan lokasi hunian ideal. Tapi karena warga ingin mendekat ke ladang dan kebun mereka, ya apa boleh buat. Kita bantu mereka sebisanya,” ujar Taufiequrachman Ruki, yang juga Dewan Penasehat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
Menurut mantan Ketua KPK tersebut, pemerintah dan semua pihak mesti segera menetapkan lokasi yang aman bagi hunian warga korban bencana. Hal ini akan memudahkan para Relawan dan Donatur yang siap membangunkan hunian tetap bagi warga, khususnya yang telah kehilangan rumah beserta harta bendanya.
“Memang kita harus kerja cepat, dimana lokasi yang aman untuk ditinggali. Kalau sudah ada lokasi, bisa segera dibuatkan hunian tetapnya. Kalau begini kan sangat mengkhawatirkan. Walaupun bagi warga kampung, rumah seperti ini sudah cukup untuk sementara tinggal, tapi bagi kita, ini kan sangat tidak layak,” ujarnya.
Taufiequrachman Ruki meminta kepada Pemerintah Daerah, agar memberi bantuan air bersih dan dan memasang Genset.
“Lokasi Huntara yang berada di puncak gunung tidak tersedia sumber air bersih. Sebab itu, warga hanya memanfaatkan mata air sawah yang jaraknya kurang lebih satu kilometer dari lokasi hunian,” ungkapnya.
“Saya harap PLN bisa memasang Genset di sini secepatnya. Kebutuhan listrik ini tentu sangat mendesak bagi warga. Mereka kehilangan rumah dan isinya. Tak ada tempat untuk pulang, sementara tinggal di Huntara, tapi apalah daya disini tidak ada air bersih dan listrik, padahal itu dasar kebutuhan,” ujarnya
Masih menurut Taufiequrachman Ruki, dalam waktu dekat PUB juga akan meninjau korban Tsunami di daerah Labuan, Sumur dan sikitarnya.
“Kamihadir ditengah masyarakat yang berduka. Inilah bentuk kepedulian kami,” kata Taufiequrachman Ruki, didampingi Firdaus Wakil Ketua Umum Bidang Media dan Publikasi PUB.
Sementara, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Firdaus yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Media dan Publikasi PUB. Mengajak seluruh pengurus dan anggota SMSI baik di Pusat dan di Daerah untuk “Peduli” terhadap kondisi lingkungan sosial di daerah masing-masing.
“Para pengurus dan anggota SMSI, tidak hanya mengelola bisnisnya saja, kita juga harus peduli dan hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan,” kata Firdaus. (Ris)).