BANDUNG, BEREDUKASI.Com — Telah berpuluh tahun lamanya nadi industri kain tenun Majalaya berdenyut dan menggema. Tak asal sekadar hidup, industri yang telah ada sejak zaman kolonialisme Belanda ini sanggup memacakan jejak gemilang, mengukir prestasi sebagai salah satu sentra andalan produksi kain di Tanah Pasundan.
Pasang surut geliat usaha tentu saja menjadi horizon yang ikut mewarnai perjalanan bisnis para pengusaha. Eksistensi sentra industri kain tenun Majalaya yang terus bertahan hingga saat ini menjadi bukti nyata bahwa bangunan industri ini sangat kuat dan tahan banting.
Selama masa perjalanan panjangnya, usaha tekstil di Majalaya pernah mengalami masa keemasan. Masa penuh gula-gula itu terjadi pada dekade 1960-an. Saat itu, hampir separuh produk tekstil tanah air dihasilkan dari kawasan yang berada di Tenggara Bandung ini. Ekspor pun melanglang buana ke berbagai belahan dunia.
Kualitas tenun Majalaya yang berstatus nomor wahid membuat para pengusaha tak perlu repot-repot menjajakan produk dagangannya di pasaran. Bak gula yang mengundang semut, daya pikat tenun Majalaya bisa membuat para pencarinya datang menghampiri.
Boom produk tenun yang terjadi saat itu mendatangkan berkah bagi para warga. Perlahan tapi pasti, mereka ikut kecipratan rezeki dari perputaran uang industri padat karya ini. Jumlahnya tak sedikit. Bukti sahihnya, Majalaya dikenal dengan julukan sebagai Kota Dolar.
Banyak warga lokal yang terlibat dalam menghidupkan denyut nadi perindustrian tekstil Majalaya. Sebagai pekerja maupun pemilik usaha, baik berskala kecil maupun dengan kapasitas makro. Tenun, menjadi penunjang keberlangsungan hajat warga setempat.
Tak cuma berkontribusi secara ekonomi, tenun Majalaya juga memberikan signifikansi kultural dalam bentuk citra dan kebanggaan bagi warga. Citra Majalaya selalu identik dengan tenun di mana secara simbolik hal tersebut merepresentasikan kuat dan besarnya pengaruh industri tenun bagi warga Majalaya.
Keberlangsungan geliat usaha di sentra industri tekstil ini terus berlanjut hingga kini. Walau tak lagi berada dalam masa kejayaan, perputaran mesin-mesin tekstil modern ini masih sanggup menghidupi ribuan warga yang bergantung terhadapnya.
Perkembangan zaman yang terus bergerak bisa menumbangkan siapa saja yang tak awas. Bagi yang menatapnya dengan kacamata optimis, perubahan ini menghadirkan tantangan sekaligus peluang untuk semakin mengembangkan bisnis yang digeluti.
Untuk bisa memperoleh hasil maksimal, aspek permodalan menjadi sesuatu yang tak bisa disepelekan. Jika dikelola dengan baik, bekal penambahan modal ini bisa mempercepat akselerasi dan penetrasi performa usaha yang dijalankan.
Penguatan modal itu diperlukan baik dalam hal memperkuat maupun mempertahankan usaha yang telah dibangun. Pentingnya penguatan modal ini disadari betul oleh salah seorang pengusaha tekstil Majalaya, Sofyan. Terlebih, di tengah situasi persaingan usaha yang kian mengglobal di mana para pengusaha lokal harus bersaing memasarkan produk-produknya dengan kompetitor multinasional.
Sebagai pebisnis lokal pewaris usaha turun temurun, Sofyan menjadi representasi para pengusaha tekstil Majalaya yang tetap berkukuh menghadapi arus perubahan zaman kiwari. Situasi yang terus berubah membuat Sofyan harus bisa mencari strategi yang tepat guna menjamin kelancaran usahanya.
Penambahan suntikan modal menjadi opsi paling rasional bagi Sofyan. Caranya, ia memanfaatkan program bjb Amazing SurePrize di mana ia memperoleh uang segar sebanyak Rp62 juta sebagai hadiah langsung hasil dari simpanan di bank bjb.
Program Amazing SurePrize ini bertujuan untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah bank bjb di mana nasabah bisa mewujudkan dan menentukan hadiahnya sendiri tanpa perlu mengikuti undian. Program ini dilaksanakan setiap akhir tahun sebagai kejutan bagi para nasabah.
Bagi nasabah yang ingin mengikuti program bjb Amazing SurePrize, caranya cukup mudah. Hanya dengan menempatkan sejumlah dana dengan nominal kelipatan Rp5 Juta dan selanjutnya Rp1 juta di bank bjb dalam jangka waktu tertentu. Mulai dari 3 bulan, 6 bulan hingga 5 tahun. Periode waktu keikutsertaan bjb SurePrize 2018 merentang dari September hingga Desember.
Skema program yang dipilih Sofyan, ia menahan uang di rekening miliknya selama enam bulan untuk kemudian dicairkan guan membeli berbagai keperluan usaha tekstil yang digelutinya. “Uangnya saya gunakan untuk membeli benang dan keperluan lainnya,” kata Sofyan.
Benang merupakan salah satu penunjang usaha tekstil yang ia geluti. Berkat keikutsertaannya dalam program bjb Amazing Sureprize, usaha tekstilnya yang telah turun temurun dijalankan sejak tahun 1940-an masih berjalan lancar sekalipun pasar terus dibanjiri berbagai bahan tekstil dari mancanegara.
Suntikan modal segar ini kembali menghidupkan semangat usaha yang sempat mengkerut. Keterbatasan modal, bukan lagi menjadi hambatan. Tangan-tangan kreatif para pengrajin kini bisa digerakkan untuk membuat sesuatu yang lebih besar.
Lebih dari itu, usaha yang dilakukan Sofyan juga bisa dibaca sebagai langkah strategis untuk melanjutkan warisan tradisi menenun yang diturunkan keluarga besarnya, sebuah warisan kultural yang sebangun dengan nama besar Majalaya.
Bukan tak mungkin upaya kecil yang dilakukan Sofyan ini bisa membawa perbedaan signifikan. Semangat yang membara dibarengi dengan kedisiplinan telaten dan strategi pemasaran tepat sasaran dapat menjadi perkakas untuk bisa merajut kembali kejayaan tenun Majalaya. **