Bandung, BEREDUKASI.Com — PADA hari Jum’at s/d dMinggu (19 s/d 21/10/2018). Global Peace Foundation Indonesia bekerjasama dengan Telkom University dan didukung oleh PEMPROV Jawa Barat, FGII (Forum Guru Independen Indonesia) serta ITIKAD mengadakan “Millennials Peace Festival” yang merupakan program berisi rangkaian kegiatan berupa pengetahuan tentang paham radikalisme dan kekerasan ekstrem.
Acara yang diselenggarakan di Aula Gedung FKB – Gedung Intata lantai 5 Telkom University ini. Melibatkan peserta untuk dapat menyalurkan aspirasi, berkolaborasi dan terlibat aktif dalam pencegahan dan penanggulangan paham radikalisme dan kekerasan.
Muhammad Mahmudi, selaku Admin projek eksekusi “Millennials Peace Festival” mengungkapkan, bahwa acara pada hari jumat dari pukul 13.00 – 17.30 WIB diisi dengan Pameran, Keynote, Screening Film, talkshow bersama Tokoh pendidikan, pemerintah, dekan FKB Telkom University dan Praktisi pendidikan.
“Dalam acara ini, peserta mendapatkan edukasi anti Radikalisme dan Kekerasan Ekstrimisme dari Sesi keynote speaker Kepala Dispora Jawa Barat di hari pertama. Dan pemutaran film Jihad Selfie serta talkshow peran penting keluarga dalam mencegah radikalisme,” ucap Mahmudi.
Selain itu, peserta juga mendapat materi lebih dalam dihari kedua mengenai pengertian radikalisme, ciri-ciri radikalisme, sharing dari pegiat FKUB dan duta damai, serta cara menangkal berita hoax dari Mafindo.
“Semuanya dikemas menarik ala Millenials dan dihari ketiga. Peserta akan turun langsung ke masyarakat untuk mengkampanyekan bahaya radikalisme dan ekstrimisme,” lanjut Mahmudi.
Adapun hal yang diharapkan dari acara ini adalah, ingin membuat anak muda semakin sadar. Untuk meningkatkan perhargaan kepada orang lain, meningkatkan semangat Nasionalisme dan kekeluargaan. Serta dapat hidup berdampingan dengan damai meski memiliki perbedaan suku, ras maupun agama.
“Dalam acara ini kami juga fokus pada dua hal yakni moral dan inovasi. Bagaimana pemuda juga bisa unjuk kreatifitas lewat kemampuan dan bakat mereka dalam membangun bangsa ini kedepan,” tandasnya. (Tiwi Kasavela)