Bandung, BEREDUKASI.Com — PADA hari Senin. (5/7/19) di SDN 077 Sejahtera Kota Bandung. Sedang berlangsung MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dan disertai dengan kegiatan penyuluhan tentang kesehatan.
“Alhamdulillah hari ini ada kegiatan MPLS di SDN 077 Sejahtera ini. Kebetulan ada juga Penyuluhan tentang kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Sukajadi,” kata Ibu Endang, salaseorang Guru yang turut membimbing para peserta didiknya.
“Peserta didik yang mengikuti Penyuluhan Kesehatan kali ini. Melibatkan kelas 2 sebanyak 7 kelas dan kelas 6 juga sama 7 kelas,” imbuhnya lagi.
Andri Hilmansyah SKM, sebagai Staf Kesehatan Masyarakat di Puskesmas, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Mengatakan, bahwa Penyuluhan Kesehatan yang dilaksanakan di SDN 077 Sejahtera ini. Yaitu masalah “Sikat Gigi dan Cuci Tangan Yang Benar”.
Masalah Penyuluhan Kesehatan tentang “Sikat Gigi dan Cuci Tangan Yang Benar” ini. Berdasarkan data yang didapatkan oleh Puskesmas Kecamatan Sukajadi. Bahwa banyak anak-anak yang sakit gigi dan terjangkit Diare. Berasal dari masalah cuci tangan dan cara sikat gigi yang salah.
“Masih anak-anak giginya sudah berlubang dan kotor. Ini semua disebabkan karena makanan dan sikat gigi yang salah. Begitupun dengan penyakit Diare, biasanya dari makanan dan minuman yang tidak sehat. Dan tentu saja karena cuci tangan yang salah dan tidak bersih,” papar Andri Hilmansyah.
Dan Andri atas nama Puskesmas Kecamatan Sukajadi, berharap bisa koperatif antara pihak Puskesmas dengan sekolah.
“Apalagi disetiap sekolah kan, suka ada kegiatan Dokter Cilik. Semoga kedepannya masalah Dokter Cilik ini bisa lebih digiatkan lagi. Dan kami dari pihak Puskesmas siap mengedukasi,” harap Andri.
“Semoga SDN 077 Sejahtera ini, bisa menjadi percontohan,” timpalnya lagi.
Dalam mengedukasi tentang kesehatan ke sekolah ini, pihak Puskesmas melibatkan juga. Beberapa Dokter Gigi Muda dari Fakultas Kedokteran Gigi Unpad Bandung.
“Dalam penyuluhan atau mengedukasi anak-anak tentang bagaimana cara sikat gigi dan cuci tangan yang benar ini. Diharapkan anak-anak nanti menjadi “aware” terhadap kesehatan atau sikat gigi dan cuci tangan yang benar,” jelas Arini, mewakili 6 orang kawannya. (HKS)