Bandung, BEREDUKASI.Com — BAGI Nadya Andriani, atau yang akrab disapa “Nadya” lingkungan adalah hal yang cukup penting. Sehingga segala keselarasan alam perlu dijaga oleh manusia.
“Selain bekerja di bidang creative, saat ini saya juga tengah fokus menjadi aktivis khususnya aktivis lingkungan,” terangnya yang lahir di Bengkulu, 15 Januari 1985.
Nadya yang mempunyai motto “Milikilah hati seluas samudera” ini, juga berharap kedepannya bahwa kehidupan alam dan manusia senantiasa sejalan dan seimbang karena tanpa alam manusia bukanlah siapa-siapa.
Mengenai hobi, penyuka warna Pink dan ungu serta penikmat Nasi Goreng ini. Berkata bahwa menggemari travelling, membaca buku dan menonton, sebab semua hal tersebut membuatnya dapat mengetahui banyak hal.
Lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (UNPAD) ini juga bercerita. Bahwa ia sempat bercita-cita menjadi seorang dokter, namun hidup membawanya pada kesibukan dan aktifitas lain. Sehingga ia fokus untuk menjadi bagian terbaik bagi semesta, berbagi hal baik walaupun kecil.
“Prestasi terbaik menurut saya, dalam hidup ini bukan hanya prestasi yang diberi oleh manusia. Melainkan prestasi terbaik adalah ketika kita berguna bagi kehidupan,” ungkapnya.
“Adapun tokoh idola saya adalah Fatmawati dan Iriana Widodo, mereka adalah sosok perempuan yang memiliki cara tersendiri menempatkan diri dilingkungannya,” terangnya.
Sementara itu, figur yang menginspirasi Nadya adalah Ibu atau yang biasa ia panggil “Mama”. Karena selalu memberikan motivasi dalam setiap sisi kehidupan, dengan semua petkataan dan perbuatannya.
“Menurut saya, hidup hanya perjalanan singkat, namun dari hiduplah yang sejatinya mengajarkan kita tentang semua makna, baik ataupun buruk, semua itu tergantung kembali ke dalam diri kita sendiri,” terangnya bungsu dari 5 bersaudara.
Adapun hal yang membuat Nadya selalu bersemangat adalah alam, karena alam semesta ini memiliki caranya sendiri untuk selalu mengajarkan manusia. Alam juga tidak pernah bosan memberi manusia untuk memberi manfaat seburuk apapun sikap yang kita berikan kepada alam.
“Tetaplah berbuat baik tanpa mengharap balas, percayalah walau satu titik kebaikan akan selalu tau cara memberikan kita kembali kebaikan lain dengan cara tidak terduga,” pungkasnya sore itu. (Tiwi Kasavela)