Bandung, BEREDUKASI.Com — INGIN menjadi orang yang dipercaya dan mampu memperjuangkan hak–hak rakyat sekecil apapun. Membuat gadis cantik bernama lengkap Yohana Nelawati Nababan atau yang biasa di panggil “Nela” ingin menjadi anggota DPR.
Mahasiswi Magister PKN di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) semester II ini pun mengatakan, bahwa ia mengambil jurusan PKN, karena ingin menguatkan kembali nilai-nilai Pancasila yang sudah mulai memudar.
“Menurut saya, baik buruknya negara bukan hanya di lihat dari seberapa kuat pemerintahannya saja. Tetapi seberapa patuh dan seberapa tinggi partisipasi warganya serta seberapa paham mereka akan hak dan kewajibannya,” terang perempuan kelahiran Bandung, 10 Oktober 1996.
Pemilik motto “Semangat, Senyum, Ceria” ini juga mengungkapkan. Bahwa hidup merupakan sebuah kesempatan dan perjuangan untuk pribadi yang berguna bagi orang lain.
“Kedepannya saya ingin menjadi pribadi yang siap ditempa dan bisa membantu sesama tanpa harus berpikir panjang,” tandasnya.
Penyuka warna biru dan penikmat nasi goreng tanpa kecap buatan mamanya ini. Jug bercerita bahwa ia hobi bernyanyi, bermusik, memasak dan membaca.
“Lewat lagu, selain saya bisa merasakan ketenangan, saya juga mengetahui makna mendalam dari lagu tersebut. Saya juga suka memasak karena lewat makan banyak manusia bisa bahagia dan merasa puas,” ulasnya.
Nela yang saat ini tengah sibuk kuliah, bekerja sampingan, bernyanyi, mengajar dan ikut oraganisasi. Ternyata memiliki beragam prestasi.
Ia adalah anggota Paduan Suara tingkat Kabupaten Bandung, pernah 2 kali menjabat sebagai Kabiro Advokasi, aktif juga dalam komunitas olahraga seperti berlari.
Tercatat 3 kali mendapat penghargaan Lomba Berpidato, 2 kali memenangkan Lomba Menyanyi lagu Nasional, aktif dalam asosiasi pemuda, mengikuti kegiatan kampus serta program-program jurusan. Juga terlibat dalam kepanitiaan Lomba Debat MPR dan lain sebagainya.
“Tokoh idola saya adalah HOS Cokro Aminoto, sebab beliau adalah sosok hebat yang melahirkan banyak orang hebat dengan pemikiran-pemikiran hebatnya,” terangnya.
Adapun figur yang menginspirasinya adalah keluarga. Bagi Nela keluarga adalah segalanya. Setiap tawa, kebersamaan, kehangatan, kepercayaan yang ia dapat dari keluarga adalah kunci kesuksesannya. Begitu pula dengan tujuannya.
“Hidup yang saya maknai adalah tentang kasih atau cinta. Setiap hari Tuhan memberi saya penuh cinta lewat orangtua teman dan lawan. Maka dari itu saya ingin membagi cinta saya juga kepada masyarakat,” ungkap pemilik tinggi 154 CM.
Sulung dari tiga bersaudara ini juga bercerita, bahwa menjadi orang dewasa adalah hal yang sulit. Tetapi bukan berarti tidak mampu. Sama halnya menjadi pribadi yang berguna. Satu lilin mampu menerangi ruangan yang gelap apalagi jika kita bersatu.
“Siapa atau apa kita pada hari ini adalah hasil keputusan kita di masa lalu. Dan apa kita nanti adalah hasil keputusan kita hari ini. Jadilah berguna dan tidak ada yang sia-sia dengan hal itu. Saya memutuskan untuk berusaha menjadi manusia yang berguna dengan dan bagaimana caranya saya serahkan pada Tuhan,” pungkasnya sore itu ditengah keramaian kota. (Tiwi Kasavela)