Bandung, BEREDUKASI.Com — SEJAK hari pertama Kamis, (23/5/19), sampai hari ini Selasa (28/5/19) berlangsungnya PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun pelajaran 2019/2020 Tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Bandung, berjalan lancar.
Namun seperti biasa ada beberapa kendala masalah persyaratan salasatu diantaranya yaitu masalah KK (Kartu Keluarga). Dan dikuranginya masalah quota/kelas, untuk penerimaan peserta didik baru dibeberapa Sekolah Dasar (SD).
“Sekolah kami biasanya menerima peserta didik baru 7 kelas. Tahun pelajaran 2019/2020 dikurangi menjadi 4 kelas saja,” jelas Aang Sobarna, Kepala Sekolah SDN 077 Sejahtera Kota Bandung.
“Ya… Alhamdulillah kalau mendapat quota 4 kelas. Sebab memang kebetulan di SDN 077 Sejahtera ini, kekurangan Guru. Kalau lebih dari 4 kelas tidak sanggup. Apalagi ada aturan pihak sekolah tidak boleh menambah Guru Honorer,” tambahnya.
Memang hasil pemantauan BEREDUKASI.Com yang menyambangi ke beberapa Sekolah Dasar di Kota Bandung.
Hampir rata-rata permasalahannya yaitu masalah persyaratan KK (Kartu Keluarga) dan banyak sekolah yang kekurangan Guru. Yang akhirnya harus mengurangi kuota Penerimaan Peserta Didik Baru ini.
SDN 001 Merdeka Kota Bandung, menerima peserta didik baru sebanyak 6 Rombel (Rombongan Belajar) yang berarti 168 peserta didik yang terbagi dalam 6 kelas.
“Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar untuk PPDB tahun 2019/2020 ini,” kata Hj. Ida Nurhaida, selaku Kepala SDN 001 Merdeka Kota Bandung.
“Hanya ada beberapa orangtua pendaftar yang belum faham dengan sistem zonasi. Tetapi sesudah dijelaskan baru faham,” timpalnya lagi.
Hj. Agustin, Kepala SDN 035 Soka Kota Bandung. Mengatakan bahwa sekolahnya menerima sebanyak 168 peserta didik baru. Yang terbagi dalam 6 kelas, yang masing-masing kelas terdiri dari 28 peserta didik baru.
“SDN 035 Soka ini, sesudah penutupan ternyata masih kekurangan 15 peserta didik. Kami tinggal menunggu pelimpahan saja atau perpanjangan pendaftaran. Insya Allah SWT target akan terpenuhi,” ungkap Hj. Agustin.
Memang dengan sistem zonasi ini, ada juga kejadian lucu. Ada orangtua pendaftar yang berkata, bahwa dirinya warga masyarakat Kacapiring. Yang mengatakan hanya terbatas Stadion Sidolig dan Kantor Disdik Kota Bandung. Tetapi tidak bisa mendaftar ke SDN 035 Soka Kota Bandung.
“Nah… menghadapi orangtua pendaftar seperti ini yang membuat saya jadi ketawa. Bahkan sempat berkata, “Coba bu Kepsek, kalau benteng Stadion Sidolig dibongkar sama kantor Disdik, rumah saya bisa langsung terlihat”. Ya… saya hanya bisa tertawa saja, karena ini sudah menjadi peraturan,” pungkas Hj.Agustin, sambil tertawa lepas.
SDN 113 Banjarsari Kota Bandung, menerima pendaftaran peserta didik baru sebanyak 168 peserta. Dan dibagi dalam 6 kelas, dimana masing-masing Rombel (Rombongan Belajar) ada 28 peserta didik di setiap kelasnya.
“Pelaksanaan pendaftaran semua berjalan lancar, karena sebelumnya sudah terbentuk Panitia PPDB tahun ajaran 2019/2020. Saya selaku Kepala Sekolah, membantu jika ada yang belum faham,” tutur Siti Aisyah Rosadah, Kepala SDN 113 Banjarsari Kota Bandung.
Teti Heryani Kepala SDN 185 Cihaurgeulis Bandung. Mengatakan bahwa sekolah yang dikelolanya, akan menerima 2 kelas.
“Kebetulan SDN 185 Cihaurgeulis masih melakulan 6 hari kerja. SDN lain kan, sudah 5 hari kerja atau 5 hari sekolah. Bahkan peserta didik dibagi menjadi dua, ada yang sekolah pagi dan siang. Dengan kapasitas tiap kelas yaitu 28 peserta didik,” papar Teti Heryani.
Hj. Mimin Maryani, Kepala SDN 150 Gatot Subroto Kota Bandung. Mengatakan, pihak sekolahnya menerima 112 peserta didik yang terbagi dalam 4 kelas.
“Alhamdulillah PPDB tahun ajaran 2019/2020 ini. Lancar-lancar saja di SDN 150 Gatot Subroto ini. Kendala ada juga kekurangan guru dan kursi untuk peserta didik yang sudah terbilang agak parah,” jelas Hj. Mimin Maryani.
“Bukan apa-apa kursi untuk belajar peserta didik sudah banyak yang rusak. Takut ada korban, gara-gara kursi ambruk,” imbuhnya penuh rasa was was.
Lain halnya dengan SDN 044 Awigombong Kota Bandung. Menerima peserta didik baru sebanyak 7 kelas, sebab banyak Guru yang sudah Pensiun.
“SDN 044 Awigombong menerima sebanyak 196 peserta didik baru. Yang terbagi atas 7 kelas. Karena Guru yang Pensiun ada 5 orang. Tahun pelajaran 2018/2019 kemarin sekolah 8 kelas,” jelas Hj. Entin Kustini.
“Sebenarnya saya selaku Kepala Sekolah merasa was..was…karena kondisi kelas sudah tidak layak. Belum lagi kekurangan Guru,” timpalnya lagi.
“Masalah KK (Kartu Keluarga) luar kota, tapi tinggal di zonasi sekolah ini. Ini jelas harus ditolak, sedangkan usia anak sudah mencapai “Wajib Sekolah” karena usia sudah di atas 7 tahun. Sampai orangtuanya memelas, agar anaknya bisa sekolah disini,” terang Mega salaseorang Panitia PPDB di SDN 044 Awigbong ini.
“Jujur saya merasa sedih, sebab anaknya sudah harus sekolah karena usianya sudah lebih dari 7 tahun. Dan hampir rata-rata di daerah ini, adalah keluarga dari luar kota dengan status kerja berdagang. Dan keluarga ini rata-rata status tempat tinggalnya adalah ngontrak,” tambah Mega.
Hj. Teti Mulyati, Kepala SDN 027 Cicadas Kota Bandung. Mengatakan bahwa SDN 027 Cicadas menerima 112 peserta didik yang terbagi di 4 kelas.
“Alhamdulillah pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2019/2020 berjalan lancar, memang permasalahan ada pada KK (Kartu Keluarga). Ya..kalau memang tidak sesuai dengan KK, kita tolak walaupun dengan perasaan berat hati,” tutur Hj. Teti Mulyati.
Kejadian lucu terjadi di SDN 043 Cimuncang Kota Bandung. Panitia PPDB tahun ajaran 2019/2020 ini. Panitia tidak mengetahui jumlah peserta didik yang akan diterima.
“Tanyakan saja sama Kepala Sekolah, biar jelas,” ujar salaseorang Panitia yang enggan menyebutkan namanya.
Bagaimana ini….?
Ketika BEREDUKASI.Com mencoba kontak sang Kepala SDN 043 Cimuncang Kota Bandung ini. Selalu mengatakan sedang sibuk.
Karena di lokasi SDN 043 Cimuncang ini, ada juga SMPN Rintisan. Panitia PPDB mengatakan, kuota sudah terpenuhi.
“Yang daftar sudah lebih dari 90 peserta didik, tetapi SMPN Rintisan ini hanya akan menetima satu kelas, dengan jumlah peserta didik yaitu 32 peserta didik,” jelas Edi, salaseorang Panitia PPDB di SMPN Rintisan (Sekolah Satu Atap) ini.
SDN 064 Padasuka Kota Bandung. Dalam pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2019/2020. Menerima peserta didik dengan jumlah 196 peserta yang terbagi atas 7 kelas.
“Alhamdulillah tahun ajaran tahun 2019/2020 ini. SDN 064 Padasuka menerima 7 kelas dengan jumlah peserta didik 196,” kata Hj. Neni Herdiani.
SDN 243 Cicabe Kota Bandung, memang sekolah ini sedang di atas angin. Baru dua hari pembukaan PPDB tahun ajaran 2019/2020. Jumlah pendaftar sudah mencapai 210 peserta didik. Sedangkan yang akan diterima jumlahnya 140 peserta didik, terbagi atas 5 kelas.
Karena di lokasi SDN 243 Cicabe ini juga ada SMP Rintisan. Peserta didik yang akan diterima yaitu satu kelas dengan jumlah 32 peserta didik. Di hari yang sama yaitu hari ke dua pendaftaran, jumlah pendaftar sudah 116 peserta didik.
“Jujur dari hati yang paling dalam, saya merasa bangga bercampur sedih. Melihat antusias pendaftar, baik SDN maupun SMPN. Namun apa daya, kami terkendala dengan banyaknya Guru yang Pensiun dan belum ada penggantinya. Banyak orangtua dan peserta didik yang menagis, karena memang kami terkendala dengan Guru,” tutur Hj. Susi Susilawati, Kepala SDN 243 Cicabe, juga Kepala SMPN Rintisan ini, dengan raut wajah dan nada bicara yang terlihat sedih.
Panitia PPDB tahun ajaran 2019/2020 di SDN 038 Kiaracondong Kota Bandung. Berjalan lancar, tetapi permasalahan KK (Kartu Keluarga).
“Tidak sedikit usia sekolah sudah memenuhi syarat. Tetapi kembali ke masalah KK, secara manusiawi memang tidak tega mau menolak. Tetapi ini kan, peraturan….kami tidak bisa apa-apa. Kami hanya menjalankan tugas…,” jelas salaseorang Panitia yang akrab disapa Pa Epul ini, dengan nada bicara agak prihatin. (HKS)