By 
Bandung, BEREDUKASI.Com — BERMULA dari kepedulian, bahwa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dapat mengembangkan potensi mereka baik, dari segi kemampuan motorik, berbahasa dan keteranpilan lainnya.
Maka di tahun 2003 tercetuslah, sebuah yayasan untuk ABK yang diberi nama “Our Dream Indonesia” yang kemudian diresmikan pada bulan Februari 2004.
Yayasan yang merupakan “Pusat Terapi” tumbuh kembang anak dan remaja ini, berada di Jl. Sinom no. 5 Buah Batu, Bandung.
Hendra Rades Puluma, Pimpinan dari “Our Dream Indonesia” mengatakan, bahwa ada hal yang sangat penting untuk memberikan perhatian dan penanganan yang pas untuk ABK. Lewat yayasan ini anak akan dibina sesuai dengan kondisi mereka.
“Kami memberikan nama “Our Dream Indonesia”, sebagai harapan sekaligus impian bahwa ABK bisa lebih baik. Terlepas mereka memiliki hambatan dalam Berbahasa, Down Syndrom atau Autisme. Siswa/i kami juga bervariatif, mulai dari 6 tahun sampai 40 tahun,” jelas Hendra.
Hendra juga mengatakan, bahwa perkembangan prilaku anak menjadi prioritasnya. Mengetahui apa yang ABK butuhkan, lewat Observasi dan Screening. Untuk kemudian anak dibagi kelas, sesuai dengan variabelnya masing-masing.
“Kami menyediakan kelas yang beragam, mulai dari sesi Perjam untuk terapi, kemudian kelas “full day”, bahkan juga asrama atau “Boarding School. Agar perkembangan mereka terpantau dari waktu ke waktu,” papar Hendra.
Adapun basis dari “Our Dream Indonesia” ini yaitu merupakan Gerakan Sosial yang sumbangannya disesuaikan dengan kondisi ekonomi orangtua masing-masing. Ada pula donatur dan bantuan dari CSR.
“Untuk saat ini “Our Dream Indonesia” tengah, membangun gedung sendiri, agar pembelajaran lebih efektif. Kami berharap akses ke depan akan lebih mudah. Terutama membantu para orang tua ABK yang tidak memiliki biaya untuk terapi,” terangnya.
Yayasan yang saat ini memiliki sekitar 30 anak didik dan 13 orang guru/terapis ini. Kerap menjadi lembaga yang membantu masyarakat untuk memberikan informasi dan konsultasi “gratis”. Di samping itu, kerap juga mengadakan Seminar, Parenting dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan penanganan ABK.
“Disini kami menyiapkan level bagi ABK agar, dapat memasuki jenjang Sekolah Inklusif. Dan sejauh ini, sudah ada pula yang masuk SMP. Tentunya dibantu kerjasama dengan para “shadow helper” atau Guru Pendamping,” jelasnya.
Hendra menegaskan bahwa dalam perkembangannya, seorang anak akan lebih baik jika orangtua juga, memiliki peran yang optimal. Perlu adanya keterikatan batin, kesabaran dan memahami karakter anak.
“Saya berharap kami akan segera memiliki tempat yang lebih komprehensif, dalam menunjang perkembangan anak. Disamping itu, semakin berkontribusi membantu ABK untuk memiliki kemandirian dan meng-optimalkan potensi mereka,” papar Hendra kepada BEREDUKASI.Com. (Tiwi Kasavela)
