Jakarta, BEREDUKASI.Com — SALASATU nilai yang diajarkan oleh leluhur bangsa Indonesia, kata Ratna Listy, adalah Budaya Gotong Royong Tolong Menolong. Perilaku prososial ini biasanya muncul saat orang menyadari bahwa ada pihak lain mengalami kesulitan.
“Orangtua kita dari dulu sampai sekarang mengajarkan empati. Munculnya rasa iba terhadap derita yang dialami orang lain. Lalu kita ikut bantu meringankan beban orang lain,” ungkap Ratna Listy, yang disampaikan melalui telpon seluler, di Jakarta, Rabu (9/6/2021).
Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlanjut, kata Ratna Listy, banyak masyarakat yang kesulitan. Ia mengajak masyarakat bergandengan tangan, saling mendukung, saling bantu dan saling menguatkan.
Apalagi untuk meminimalkan penularan, Pemerintah masih memberlakukan berbagai kebijakan pembatasan kegiatan produktif di luar rumah. Pendapatan masyarakat otomatis berkurang drastis.
“Pandemi Covid-19 berdampak ke semua orang. Termasuk aku. Terutama kegiatan di dunia entertainment yang berkurang drastis. Pengaruh juga ke penghasilan. Tapi mau bagaimana lagi. Kita harus hadapi ujian ini dengan sabar. Menjaga mental tetap sehat agar imun tubuh kita baik,” ungkap penyanyi yang juga pernah menjadi presenter acara “Panorama” di ANTV dan Reality Show “Bedah Rumah” di RCTI ini.
Namun Ratna mengaku beruntung, masih punya usaha lain di luar bisnis entertainment. Yaitu “Klinik Pengobatan Spiritual” dan “Youtube Mata Langit” bersama partnernya, Panglima Langit.
Ratna Listy dan Panglima Langit banyak membantu mereka yang sakit dan kesulitan biaya pengobatan. Terutama yang menderita penyakit non-medis. Di masa Pandemi seperti ini justru banyak pasien, baik yang datang ke Klinik Cibubur, maupun jarak jauh.
“Pasien Online kami tersebar di seluruh dunia. Ada yang di Hongkong, Taiwan, Belanda, Jepang, Norwegia dan Amerika,” ujar artis serba bisa yang juga berbisnis produk perawatan wajah “Masker Lumpur Laut Mati” ini.
Sejak ada youtube “Mata Langit” kata Ratna, pengobatan menjangkau seluruh dunia. Meskipun dilakukan secara online melalui video call, terang Ratna, pihaknya dapat memecahkan setiap kasus.
“Menelisik jejak mistik, mengungkap yang tak terungkap dan mengobati sampai tuntas,” paparnya.
Metode pengobatan “Panglima Langit” diantaranya menggunakan terapi Lada yang ditempelkan di ujung-ujung jari pasien sambil dibacakan Do’a-do’a dari Al Quran. Metode pengobatan tersebut bisa disaksikan di youtube “Mata Langit”.
Pengobatan “Panglima Langit” ujar Ratna, dapat melayani pengobatan “Online Teleconference”.
“Sebagai contoh, ada pasien tinggal di Australia ingin mengobati ibunya yang tinggal di Solo. Mediumisasi dan pengobatan bisa dilakukan secara “Teleconference” dari 3 lokasi berbeda yaitu Bogor, Australia, Solo,” paparnya.
Membantu Korban Covid-19……!
Banyak hal yang bisa dilakukan, ujar Ratna, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, yang membutuhkan pertolongan.
Mungkin pertolongan tersebut terkesan remeh. Bisa sekedar sapaan menanyakan kondisi melalui pesan singkat di tengah masa karantina mandiri. Memberi dukungan serta semangat kepada mereka yang positif Covid-19, hingga membantu kebutuhan pokok bagi mereka yang terdampak pandemi ini.
“Apapun bentuknya kepedulian sangat berguna di masa sekarang. Sampai saatnya tiba, bangsa Indonesia bisa melalui ujian ini dan kembali menjalani kehidupan normal sehari-hari,” ujar artis yang kini banyak membantu para janda lanjut usia berprofesi sebagai pemulung binaan Rumah Singgah Bunda Lenny Yayasan Humaniora ini. (Eddie Karsito).