BANDUNG, BEREDUKASI.Com — Secara eksplisit antara Asian Games dan bank bjb tidak memiliki hubungan. Namun pada gelaran Asian Games 1994 di Hiroshima, salah satu pejabat bank bjb yakni Rusena Gelanteh berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali perak dari cabang olahraga panahan.
Kini, Rusena bekerja di bank bjb sebagai Pemimpin Kantor Cabang Pembantu Gunung Batu. Kariernya di bank bjb dimulai sejak 1993 sebagai staf di Cabang Utama Bandung selama 15 tahun. Setelah itu Rusena dimutasi ke bagian akuntansi di Kantor Pusat dan empat tahun berselang dipindahkan ke unit bisnis di Cabang Pembantu Cibereum.
Tepat pada tanggal 17 Agustus 2018 lalu, Rusena menerima penghargaan Legacy Award dari bank bjb karena telah mengabdi selama 25 tahun. Pengabdiannya untuk bank bjb tinggal menyisakan waktu empat tahun masa kerja lagi. Aspek konsentrasi dan fokus yang selalu dilatih saat menembak busur panah menjadi modal mental saat Rusena menjalankan peran sebagai bankir.
“Setelah pensiun mungkin aku akan kembali ke dunia panah. Aku sangat mencintai dunia ini. Saat melihat tim panah Indonesia bertanding di Asian Games, rasanya ingin kembali dan gemas. Selama Jabar dan Indonesia masih membutuhkanku, maka tidak ada alasan untuk berhenti. ,” ujar Rusena.
Adapun sepak terjang Rusena di cabang olahraga panahan dimulai sejak tahun 1989 hingga 2003. Dua tahun sebelum gelaran Asian Games 1994, wanita yang menghabiskan masa kecilnya di Kota Bandung tersebut telah lebih dulu mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992.
Ketika itu, Rusena selalu dinobatkan sebagai pilihan utama Jawa Barat dan Indonesia di berbagai turnamen, baik di level nasional maupun internasional. Di dalam negeri, Rusena bersama tim panahan Jabar tidak tersentuh dari pucuk prestasi nasional. Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2000 di Surabaya jadi bukti dominasi Rusena karena berhasil membawa pulang empat medali emas ke Tanah Pasundan.
“Berhasil meraih medali untuk Indonesia memang membanggakan. Namun aku selalu mengingat momen ketika kami bisa mengalahkan tim panahan Korea. Ketika itu Korea merupakan salah satu negara terbaik untuk cabang panahan,” ujar Rusena.
Namun Rusena mengaku sempat berada di titik paling rendah sebagai atlet. Perasaan tersebut hadir ketika Rusena terpilih mewakili Indonesia di Sea Games 1993 di Singapura. Rusena merasa dirinya tidak siap membela Indonesia karena belum matangnya latihan.
“Semalam sebelum pertandingan, aku menangis dan tidak bisa tidur. Alasannya karena merasa persiapan belum matang tapi nama Indonesia ada dibelakangku. Membawa nama Indonesia sangat berarti bagiku tapi juga berat. Namun besyukur aku berhasil meraih medali perunggu,” kenang Rusena. ***