Depok, BEREDUKASI.Com — MENUTUP pekan Ke-Tiga Ramadhan 1441 H, (16/5/2020), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyambangi kawasan kumuh untuk berbagi dengan keluarga-keluarga kurang beruntung.
Kali ini di sekitar Stasiun Depok, Rukun Warga (RW) 19 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Sedikitnya 80 Keluarga Prasejahtera menerima bantuan kebutuhan bahan pokok. Hasil Donasi Gerakan Mengumpulkan Uang Receh untuk Hidup Berbagi (Gemuruh Berbagi) yang digagas Kedeputian Advokasi, Penggerakkan, dan Informasi (Adpin) BKKBN.
Selain menyalurkan bantuan Sembako, BKKBN juga menyerahkan Alat dan Obat Kontrasepsi, berupa Pil dan Kondom bagi pasangan usia subur (PUS) peserta Keluarga Berencana (KB).
Penyerahan dilakukan Deputi Adpin BKKBN Nofrijal, didampingi Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN Rudy Budiman, Direktur Bina Lini Lapangan BKKBN Wahidin, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana dan Kepala Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok Nessi Annisa Handari, dan Camat Pancoran Mas Utang Wardaya.
Menutup rangkaian Safari akhir pekan, Nofrijal berdialog secara khusus dengan para Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Tenaga Penggerak Kelurahan (TPK) di Balai Penyuluhan KB Kecamatan Pancoran Mas, Jl. Kartini No. 9 Kota Depok.
Sesaat sebelum meninggalkan lokasi, Nofrijal menyempatkan diri meninjau Mobil Unit Penerangan (Mupen) KB, hasil rebranding milik Perwakilan BKKBN Jawa Barat.
“Ramadhan tahun ini kita berada dalam masa Pandemi Covid-19. Kami di Kedeputian Adpin menggalang kepedulian yang kita beri nama “Gemuruh Berbagi”. Bentuknya berupa Pengumpulan Donasi dari Pegawai BKKBN melalui Rekening Khusus. Hasil Donasi ini kami belanjakan kebutuhan pokok di Koperasi Pegawai. Untuk kemudian diserahkan kepada saudara-saudara kita yang belum beruntung, keluarga prasejahtera.
Pelaksanaan di Depok ini yang Ke-Tiga. Sebelumnya bantuan Sembako diserahkan kepada korban kebakaran di Tangerang Selatan dan salasatu kawasan kumuh di Kota Bekasi,” terang Nofrijal, saat ditemui usai berdialog dengan PKB dan TPK Kota Depok.
Nofrijal merinci, paket bantuan bahan pokok tersebut meliputi beras, gula, minyak, biskuit, vitamin, dan susu. Selain hasil Donasi “Gemuruh Berbagi”, bantuan Sembako juga bersumber dari bantuan Perwakilan BKKBN Jawa Barat. Bantuan diserahkan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Kusmana dan Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Pintauli Siregar.
“Pada intinya kami ingin mengisi momen Ramadhan ini, dengan berbagi kepada sesama. Dalam hal ini kepada keluarga-keluarga prasejahtera. Para penerima ini berasal dari pendataan Tim Kecil yang sebelumnya turun langsung di lapangan. Kami juga berkolaborasi dengan sejumlah mitra pegiat sosial kemasyarakatan. Di samping petugas lini lapangan tentunya,” terang Nofrijal.
“Misi kami ada Dua. Selain berbagi, kami juga berusaha menyemangati agar orang yang ber-KB itu tetap ber-KB. Pesan kita tetap sama. Seperti tadi kepada Pak RT dan Pak Lurah, kami titip pesan untuk terus menyampaikan kepada masyaraka. Agar menjaga keberlangsungan ber-KB. Pasangan-pasangan yang tidak beruntung tadi kalau hamil, akan lebih riskan atau semakin sulit. Secara ekonomi sulit, secara kesehatan rentan,” jelas Nofrijal, menambahkan.
Disinggung kelanjutan gerakan ini setelah Ramadhan berakhir, Nofrijal berencana menjadikan ‘Gemuruh Berbagi” sebagai gerakan sosial berkelanjutan. Secara kelembagaan, Plt Sekretaris Utama BKKBN ini, berencana membangun sistem kepedulian Sosial Nasional BKKBN yang mencakup skala Nasional. Transformasi gerakan tidak hanya melibatkan Kedeputian Adpin atau internal BKKBN, melainkan bakal turut menggandeng Perusahaan untuk bersama-sama Berkolaborasi.
Nofrijal menyebut “Gemuruh Berbagi” yang digagas Kedeputian Adpin. Merupakan model yang akan dikembangkan di kemudian hari. Jika selama Ramadhan penyaluran bantuan dilakukan setiap akhir pekan, ke depan rencananya bakal dilakukan setiap bulan. Adapun jumlah bantuan disesuaikan dengan kemampuan atau hasil Donasi yang berhasil dikumpulkan.
“Negara kita ini negara yang harus selalu siap menghadapi musibah. Banyak sekali musibah yang menimpa kita. Itu sudah tidak terhitung lagi. Ada kebakaran, gempa bumi, tsunami, banjir dan lain-lain. Di samping itu, kita dihadapkan pada kemiskinan. Karena itu, kepedulian sosial menjadi sebuah cara untuk saling membantu dan bangkit. Saat ini BKKBN memiliki 24 Ribu PKB/PLKB. Satu PLKB saja bergerak, sudah banyak yang bisa dilakukan untuk masyarakat. Nah, ini dengan 24 Ribu orang. Kami yakin dampaknya akan sangat besar bagi masyarakat,” tandas Nofrijal. (Tesaf).