Jatinangor, BEREDUKASI.Com — KETUA DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari. Memantauan pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selasa, (10/4/18).
Hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di seluruh wilayah Jawa Barat. Berjalan lancar dan belum ada hambatan yang berarti yang dapat mengganggu terhambatnya pelaksaan UNBK SMA di Jabar.
Menurut Ineu Purwadewi Sundari, pelaksanaan UNBK SMA yang berlangsung dari tgl 9 s/d 12 April 2018. Merupakan tahun kedua diterapkan di seluruh SMA dan MA di Jawa Barat. Untuk itu, DPRD Jabar turun langsung memantau pelaksanaan UNBK SMA ini.
Dalam pemantauan tersebut Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari didampingi Sekretaris DPRD Jabar, Daud Achmad dan Kepala Pendidikan Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi.
“Pemantauan yang dilakukan oleh DPRD Jabar tersebar di beberapa titik di Jawa Barat. Ini semua bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan pihak Disdik Jabar dan Sekolah yang bersangkutan. Dalam persiapan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan (hasil nilai UNBK-red). Sehingga kedepan kita bisa mengevaluasi dan mencarikan solusi terbaik, agar pelaksanaan kedepan jauh lebih baik lagi,” tutur Ineu Purwadewi Sundari, disela-sela pemantauan.
Sementara itu, Kadisdik Jabar Ahmad Hadadi, mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional di Jabar 100%. Menerapkan UN Berbasis Komputer (UNBK). Baik jenjang SMA, SMK, MA maupun Paket C.
Adapun jumlah siswa tahun ini yang mengikuti UNBK sebanyak 6.457 sekolah dengan total 638.045 peserta didik. Terdiri dari SMA ada 1.530 sekolah dengan jumlah 213.078 peserta didik, SMK ada 2.680 sekolah dengan jumlah 314.547 peserta didik dan MA ada 1.118 sekolah dengan jumlah 43.081 peserta didik. Sedangkan Paket C ada 1.129 sekolah dengan jumlah 43.081peserta didik.
Saat ditanya, apakah hasil nilai UNBK menentukan kelulusan peserta didik….?
“Hasil UN tidak menentukan kelulusan, kelulusan ditentukan oleh Sekolah. Setelah peserta didik menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai sikap/prilaku minimal baik dan lulus ujian satuan/ program pendidikan,” jawab Hadadi. (HKS)