Kota Tasikmalaya, BEREDUKASI.Com — PANDEMI Covid-19 telah menjalar ke semua sektor kehidupan, termasuk diantaranya Ekonomi. Hal ini banyak dirasakan oleh para Pengusaha baik menengah ke atas hingga ke bawah.
Hal itu diakui oleh seorang UKM (Usaha Kecil Menengah) bernama Andi (37), Pembuat beragam jenis Lemari (Mebel) asal Kampung Babakan RT.03/RW.03, Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Disebutkan Mebel hasil buatannya, jika tidak dipasarkan melalui Online, bisa berdampak pada pendapatan.
“Itu pun kalau terjadi pencairan bantuan. Maka konsumen ada yang memesan,” kata Andi, di bengkel pembuatannya, Rabu (1/9/21).
Jika dibandingkan dengan musim normal atau sebelum terjadi istilah PSBB hingga PPKM di musim Covid-19, penjualan bisa mencapai target.
“Dalam sehari saja beragam jenis Lemari laku terjual 2 sampai 3 buah,” imbuhnya.
Jenis lemari yang dijajakan melalui Media Online diantaranya Lemari Rak TV, Lemari Pakaian dengan satu, dua dan tiga pintu. Hingga satu set meja kursi.
“Mengenai harga itu tergantung pada model. Intinya bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah,” kata Andi.
Disebutkan, untuk penjualan melalui media sosial, seperti FB (Facebook) konsumen di buat manja.
“Maksudnya adalah mereka tinggal pesan dan tidak dibebankan ongkos kirim, hanya tinggal nunggu di rumah saja,” tuturnya lagi.
Meski omzet penjualan kurang memenuhi target, setidaknya barang bisa laku di jual.
“Yang namanya dagang begitulah siklusnya,” imbuhnya.
Dijelaskannya, penjualan via Online atau jejaring sosial akan meningkat jika terjadi pencairan bantuan dari Pemerintah.
“Entah itu bantuan pandemi atau yang lainnya,” jelasnya.
Diakuinya, dalam satu minggu tidak terjadi transasi jual beli. Hingga kurun waktu dua minggu ke depan, transaksi penjualan mulai terlihat.
“Itu pun satu buah lemari,” pungkasnya. (Ombik).