Jakarta, BEREDUKASI.Com — JIKA ingin hidup sportif belajarlah dari olahraga. Jika ingin hidup penuh keseimbangan belajarlah dari kesenian.
Olahraga berkontribusi terhadap kebugaran jasmani dan kesehatan mental, interaksi sosial, menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, adil terhadap lawan, maupun kawan. Kesenian mengajarkan cita rasa estetika dan keseimbangan hidup.
Pada keduanya, memiliki kecenderungan menata nilai-nilai estetik ke arah bagaimana “Manusia Mendunia” yang diwujudkan dalam bentuk praksis karya seni (dan olahraga di dalamnya) yang menggugah pancaindra dan juga menggelitik aspek psikologis manusia.
Inilah pesan pokok yang disampaikan dalam bentuk tarian kolosal bertajuk “Kobar Jiwa Raga” yang digelar di Lapangan Sepakbola Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, dua hari yang lalu.
Tarian kolosal ini menjadi bagian dari “Opening Ceremony” (Acara Pembuka) Liga Sepak Bola (Gala) Siswa Indonesia 2018. Yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI (Kemendikbud).
Ribuan hadirin menyaksikan dan menyambut penuh antusias pergelaran spektakuler ini. Disaksikan para kontingen dari 33 peserta pemenang kompetisi dari daerah, kecuali Sulawesi Tengah, yang saat ini tengah dilanda musibah gempa bumi dan tsunami.
Dihadiri para pejabat dari Kemendikbud dan Kementerian Koordinator Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan. Turut serta menyaksikan 7.000 siswa SMP Se-DKI Jakarta.
Acara ini dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud), Muhadjir Effendy.
“Saya sangat mengapresiasi persembahan tarian ini. Tampil sebagai opening ceremony “Liga Sepak Bola Siswa Indonesia 2018” yang padu. Ini wujud nyata menuju percepatan pembangunan persepakbolaan Nasional sebagaimana arahan Bapak Presiden para rapat terbatas pada 24 Januari 2017 lalu,” demikian sambutan Muhadjir.
Tarian yang melibatkan sekitar 200 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini. DiSutradarai oleh Suryandoro. Diproduksi Sanggar Swargaloka Jakarta. Bertindak sebagai Koreografer, Bathara Saverigadi Dewandoro, Kompuser, Dedek Wahyudi, Kostum Desainer, Yani Wulandari dan Stage Manager, Irwan Riyadi.
“Kobar Jiwa Raga” adalah sebuah karya Tari Kolosal yang menggambarkan semangat para pemain sepak bola. Dalam berjuang meraih kemenangan dan merayakan keberhasilan.
“Tarian ini memadukan antara permainan sepak bola dengan gerakan tari yang indah. Mencerminkan sikap kedisiplinan, kerja keras, sportifitas dan kreativitas dalam berolah raga,” ujar Suryandoro, selaku Sutradara pergelaran kolosal ini.
Suryandoro berharap, tari kolosal “Kobar Jiwa Raga” dapat menjadi sebuah karya yang inspiratif melalui tema yang dihadirkan.
“Karya estetis yang benar-benar indah. Wujud ekspresi dan nalar, menggugah potensi kalbu, nurani, afektif, sebuah karya seni yang menaruh hati pada nilai-nilai kemanusiaan. Dapat mendorong lahirnya budaya olahraga yang sehat lahir batin dan kompetitif,” ujar pendiri Sanggar Swargaloka ini.
Liga Sepak Bola (Gala) Siswa Indonesia 2018 berlangsung, sejak 8 s/d 20 Oktober 2018 mendatang. Diikuti 612 Peserta dan 136 Offisial dari 34 Provinsi.
Babak final sekaligus penutupan acara ini, akan diselenggarakan di Stadion Madya Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (20/10/18).
Menurut rencana, Sanggar Swargaloka, kembali diminta untuk tampil dalam acara penutupan yang akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Presiden sekaligus akan mengalungkan Medali dan menyerahkan Trofi kepada Juara Liga Sepak Bola (Gala) Siswa Indonesia 2018. (Edkar)