Bandung, BEREDUKASI.Com — Dr. Lucky Alfirman., S.T., M.A Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuangan RI, setelah memberikan arahan, informasi data dan perkuliahan umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung Kampus II Jl. Cimencrang, Panyileukan Kota Bandung, Rabu ().17/7/19. Dirinya beranjak menuju lokasi penempatan batu pertama dalam acara Ground Breaking : Pembangunan Gedung Kuliah Bersama dan Gedung Laboratorium Terintegrasi MIPA UIN SGD.
Sebelumnya A. Bahrun M.Ag pimpinan Masjid Iqoma membacakan do’a untuk kelancaran membangun dua gedung baru dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Yang digelontorkan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuangan RI sebesar R.30 Miliyar.
Dihadiri Direktur perwakilan Waka Polda, Direktur Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Direktorat Perencanaan Pendanaan Pengembangan Pembangunan Nasional, Dirjen Kemenkeu, Direktur pembiayan syariah, civitas akedemika UIN Bandung.
Ini adalah Ke-Empat kalinya UIN Bandung mendapat alokasi pembiayaan SBSN sebagai bentuk upaya pemerintah dalam pemerataan Pendidikan Tinggi. Dampak dari gedung dan sarana-prasarana yang bagus menghasilkan inovasi dari mahasiswa UIN Bandung.
“Kami berharap ini menjadi sumbangan yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Teni Widuriyanti Direktorat Perencanaan Pendanaan Pengembangan Pembangunan Nasional.
Menurutnya UIN Bandung memiliki Master Plan yang jelas mengenai pembangunan. Termasuk kesiapan teknis dilapangan, pihaknya berharap pengembangan SDM lima tahun kedepan menjadi lebih baik.
Dalam acara Ground Breaking sebelum Lucky Alfirman meletakan batu pertama. Dirinya menuturkan bahwa pihaknya tidak hanya terfokus pada pertumbuhan ekonomi, melainkan pembangunan Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (SDM).
“Banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, pembangunan untuk mengejar ketertinggalan. Kita bukan hanya mengejar pertumbuhan perekonomian. Tetapi juga mengejar yang sifatnya inklusif, agar dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat salahsatunya APBN menumbuhkan infrastruktus dan SDM,” ujar Lucky Alfirman.
Pihaknya mengusung “tagline”, Inovatitive Creative Financing, memperkenalkan Sukuk Berbsis Proyek yng di dedikasikan untuk proyek-proyek tertentu. Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur Negara Republik Idonesia.
“Akuntabilitas menjadi sangat penting untuk Sukuk Berbasis Proyek. Saat ini UIN Bandung Sudah menikmati SBSN ke empat kalinya sebanyak Rp. 30 Miliyar. Semoga Rektor dapat mewujudkan proyek-proyek tersebut dan tolong dijaga amanat ini,” pesan Lucky Alfirman.
“Gedung kuliah ini sifatnya hanya sedekar fisik, kita menyediakan fasilitas untuk belajar namun spirit dari pendidikan adalah bagaimana menciptakan lulusan berkualitas dan siap berkompetisi di Era global, ” pungkas Lucky Alfirman, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuangan RI. (MIF)