By 
Bandung, BEREDUKASI.Com — SORE menjelang senja, BEREDUKASI.Com, menemui seorang perempuan kelahiran Ciamis, 29 Juli 1994 bernama lengkap Lisna Novita.
“Saya biasa di panggil Bebei, Opi, dan sekarang Alis. Panggillan saya berbeda tergantung siapa yang memanggil hehehe…,” terangnya yang mempunyai tinggi badan 163 Cm ini sambil tersenyum manis.
Pemilik motto Perempuan adalah Sumber Kehidupan ini, bercerita bahwa meski sebulan kebelakang ia sudah menjadi seorang istri dan memiliki kehidupan yang baru. Namun tetap, ia mempunyai harapan yang sama untuk menjadi seseorang yang bermanfaat untuk orang lain dan bisa turut andil dalam kemajuan peradaban perempuan.
Berbicara Prestasi, Lisna sempat meraih Juara 1 Drama Musikal tahun 2012, Pinilih 2 Mojang Jajaka Kota Banjar 2013, Juara 1 Duta Kampus UIN Bandung 2014, Juara 1 Musikalisasi Puisi HMI Cabang Kab. Bdg 2014, Juara 2 MC Formal HMI Cabang Kab. Bandung 2014, Peserta Terbaik 2 Intermediate Trainning Jawa dan Bali HMI Cabang Sukabumi, MC Sunda untuk Asia Africa Yout Conference +2015 (KPAA 2015), Duta Kebaya Lisung 2015, Mahasiswa Teladan UIN Bandung 2016, Pertukaran Pelajar (Student Exchange) ke Jepang dalam Program Sosial Budaya dan Finalis Sunsilk Hijab Hunt Kota Bandung 2018.
“Cita-cita saya, Selain ingin menjadi istri yang solehah dan anak yang berbakti. Tentu saya ingin menjadi seorang yang baru bagi Negara ini.
Saya ingin menjadi seorang pengajar dan pendidik dalam ranah apapun selagi saya bisa dan mampu,” terangnya.
Penyuka warna Krem dan penggemar bakso ini juga berkata, bahwa ia gemar membaca buku dan menonton Film. Karena ia adalah seseorang yang senang berimajinasi dengan sangat baik. Sehingga ketika ia sedang membaca atau menonton, ia selalu bahagia. Sebab ia sering merasa terlibat dalam cerita buku atau film yang tengah ia baca atau tonton.
“Untuk kesibukan, beberapa waktu kebelakang saya menjadi salasatu Staff di Bagian Humas dan Protokol DPRD Jawa Barat. Dan saat ini tengah menyiapkan diri untuk menjadi salasatu tenaga pendidik disalasatu kampus di daerah Jawa Barat. Serta berbakti kepada suami, dan saya adalah aktivis. Sehingga kini masih sebagai salasatu kader di organisasi ektra kemahasiswaan. Dan masih bergelut untuk membantu proses perkaderan,” ulas lulusan Pascasarjana UIN Bandung jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Bungsu dari 4 bersaudara ini juga mengatakan, bahwa ia selalu terinspirasi dari sosok Ibunya. Karena pribadi yang memberikannya banyak semangat dan motivasi.
“Bagi saya, hidup adalah kebahagiaan. Meskipun terkadang saya menyadari bahwa kehidupan ini ternyata tidak semulus kapas. Banyak sekali halangan yg bisa menyebabkan “alfa” untuk menjalani hidup. Akan tetapi, jika dijalani semuanya dengan rasa bahagia dan sadar untuk rela berjuang, semuanya menjadi terlihat mudah,” terangnya.
Terakhir, Lisna juga berkata bahwa untuk meraih apa yang ia gapai. Hingga saat ini tidaklah mudah, namun dengan modal rasa percaya diri dan keyakinan dengan besarnya do’a kedua orang tuanya. Maka ia terhantar hidup pada keadaan ini. (Tiwi Kasavela)
