BANDUNG, BEREDUKASI.COM — PERSIAPAN Pemilu di Kota Bandung sudah 100 Persen. Mulai dari distribusi logistik hingga suplemen bagi para petugas penyelenggara telah dilakukan.
Melihat kondisi tersebut, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono optimis Kota Bandung bisa menaikkan tingkat partisipasi pemilih pada tahun ini menjadi 90 persen.
“Pemilu sebelumnya kita mencapai 87 persen. Melihat kondisi saat ini yang kondusif dan persiapannya sudah maksimal, saya yakin bisa mencapai 90 persen,” ungkap Bambang, Selasa 13 Februari 2024 seusai acara Bandung Menjawab.
Ia memaparkan, distribusi logistik pun telah dilakukan. Pada H-1 ini, targetnya seluruh TPS telah menerima logistik pemilu.
“7.424 TPS semua besok pagi logistiknya sudah sampai 100 persen. Mudah-mudahan tidak ada kekurangan surat suara dan kotak suara,” harapnya.
Bahkan, sebagai mitigasi potensi kendala saat pemilu, Pemkot Bandung juga telah melakukan simulasi pemilu. Salah satunya di GOR Saparua beberapa hari yang lalu.
“Kita sudah simulasi di Saparua. Koordinasi juga terus dilakukan bersama dengan stakeholder lain. Jika ada hal-hal potensi konflik, kita bisa selesaikan sesuai dengan tupoksi masing-masing,” ucapnya.
Termasuk memaksimalkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT), Pemkot Bandung juga terus menggenjot perekaman KTP-el bagi para pemilih pemula. Bambang menambahkan, sampai hari pemilu pun pihaknya masih tetap melayani perekaman sebagai upaya memaksimalkan jumlah DPT.
Di masa tenang pun, Pemkot Bandung terus berupaya menjaga agar tetap kondusif dengan menertibkan seluruh alat peraga kampanye (APK) yang masih tersisa.
“Sebanyak 14.000 personil diturunkan untuk membenahi APK. Komando ada di Bawaslu untuk pembersihan APK. Penurunan APK di masa tenang ini kita koordinasikan juga dengan parpol terkait. Jika akan dimusnahkan, harus ada berita acara,” jelasnya.
Ia berharap, pada pemilu tahun ini masyarakat bisa memilih secara bijak dan tak terprovokasi oleh isu-isu hoaks yang beredar. Serta tetap menjaga integritas jika mendapat “serangan fajar” atau “money politics” dari pihak tertentu.
“Manfaatkan hak politiknya. Mari sama-sama wujudkan pemilu di Kota Bandung yang jujur, adil, dan berkualitas sehingga kota kita bisa mewujudkan pemilu yang kondusif, aman, dan damai,” imbuhnya.
Serupa dengan Bambang, Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti menuturkan, pada H-5 pemilu seluruh logistik telah terdistribusi ke kecamatan masing-masing.
“Lalu, H-3 pemilu logistik telah terdistribusi ke kelurahan. Dan H-1 ini sudah distribusi ke TPS masing-masing. Tentunya pengawasan dibantu TNI Polri, sehingga keamanan logistik sudah dipastikan,” aku Wenti.
KPU juga telah menyediakan logistik khusus untuk menunjang para pemilih disabilitas dalam menyuarakan aspirasinya. Seperti akses jangkauan mudah ditempuh dan bantuan lainnya.
“TPS nya tetap reguler, tapi kelengkapan logistiknya menunjang. Ada sekitar 7.000 DPT disabilitas di Kota Bandung,” katanya.
Selain itu KPU turut menghadirkan TPS khusus sebanyak 25 titik yang tersebar di 10 kewilayahan. Di antaranya seperti rutan, lapas, dan rumah sakit.
Di detik-detik terakhir jelang pemilu 2024, Wenti mengajak agar para pemilih khususnya pemilih pemula menggunakan hak pilih dengan sebijak mungkin. Sebab pemilu kali ini yang menentukan nasib bangsa 5 tahun ke depan.
“Sebagai bentuk cinta tanah air, mari masyarakat Kota Bandung salurkan aspirasinya besok di TPS masing-masing. Semoga pemilu ini kita bisa menghadirkan pemimpin yang mampu mengakomodasi segala aspirasi masyarakat,” lanjutnya.
Sebagai bentuk transparansi penghitungan suara, Wenti mengatakan, masyarakat bisa memantau langsung lewat akun Sirekap. Datanya terhubung langsung dengan pusat, sehingga bisa menghindari manipulasi data.
Sementara itu, Koordinator Divisi SDMO dan Diklat Bawaslu Kota Bandung, M. Adriansyah Prayuda mengatakan, pengawasan di TPS akan terus dilakukan, terutama di titik kerawanan.
“TPS itu sebaiknya jangan dekat dengan rumah pemenangan salah satu calon atau yang daerahnya rawan banjir. Pengawasan terus kita lakukan juga pada persiapan logistik. Kita awasi dari pengadaan, sorlip, sampai distribusi,” kata Yuda.
Pada masa tenang ini, ia meminta agar para peserta pemilu dan pendukungnya mewaspadai potensi pelanggaran yang terjadi. Pun dengan petugas penyelenggara, jangan sampai melunturkan netralitas dengan berpihak pada salah satu calon.
“Di masa tenang ini justru tingkat kerawanannya tinggi, mulai dari pelanggaran money politics, bagi-bagi kartu nama, spesimen surat suara bisa terjadi. Caleg yang terbukti melanggar bisa didiskualifikasi. Kalau sudah terpilih, kita rekomendasi ke KPU untuk mencoret atau membatalkan hasil kemenangannya,” paparnya.
Ia juga menjelaskan, jika saat hari H pemilu ada surat suara yang rusak dan cadangannya sudah habis, pemilih bisa dialihkan ke TPS wilayah terdekat untuk menyalurkan aspirasi politiknya.
“Bandung ini merupakan Etalase Jabar. Sehingga harus bisa memberikan contoh kepada masyarakat di daerah lain dalam mengoptimalkan aspirasi suaranya. Gunakan sebaik-baiknya, jangan golput,” imbau Yuda. (din).