Bandung, BEREDUKASI.Com — PERTAMAKALI di dunia akademik, ada kampus yang mengumpulkan Jurnalis dari Media Online dan Media Cetak. Guna bersinergi membangun lembaga lebih yang baik lagi karena tidak ada yang “Qiyamuhu Binafsihi”.
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, untuk pertama kalinya merencanakan. Untuk membentuk Pokja antara teman-teman Jurnalis Alumni UIN Bandung, dengan lembaga sebagai solusi yang akan didiskusikan. Dengan berbagai pihak, dalam rangka ikhlas beramal. Di Aula Rektorat Lt. 2 Jl. A.H. Nasution No.105, Cipadung, Cibiru, Bandung, beberapa waktu yang lalu.
Dihadiri oleh Wakil Rektor 1, Wakil Rektor 2, Wakil Rektor 3, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Wakil Dekan Saintek dan Ketua SPI UIN Bandung satuan pemeriksa internal UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
“Hari ini dihadiri para Pimpinan Fakultas. Jadi apa yang direncanakan bisa langsung disampaikan oleh teman-teman Jurnalis. Kepada para pimpinan dalam rangka membesarkan teman-teman Kurnalis dan lembaga semakin besar pula. Kita sama-sama tidak ada yang bisa “qiyamuhu binafsihi” (berdiri sendiri : Red). Jadi kita harus bangun secara bersama,” ujar Prof. Mahmud dalam sambutannya.
Rektor UIN Bandung menyatakan, “Kita memiliki gagasan inovasi Madrasah Khusnul Khotimah. Sebuah laboratorium terpadu, karena sekarang ini panti jompo terlalu negatif. Jadi Lansia (Lanjut Usia), dititipkan ke madrasah. Maka kita buat terobosan dengan menciptakan Madrasah Khusnul Khotimah. Sekolah yang bisa mengantarkan orangtua meninggal Khusnul Khotimah, dasarnya dari kalimat “Tuntutlah ilmu dari sejak ayunan sampai liang lahat”.
Meski sebagian orang mengatakan, Itu bukan hadist dirinya berpendapat bahwa, “Saya membaginya menjadi dua fase. Fase Pertama ayunan adalah fase 1 dan liang lahat fase Ke-Dua. Fase ke-1 dari sejak TK sampai S3, tapi untuk Fase ke-2 liang lahat tidak ada pendidikannya. Yang ada hanya cita-cita, meninggal Khusnul Khotimah. Hanya berdoa supaya Khusnul Khatimah. Nah Madrasah ini menjadi media sebagai penitipan Lansia dan akan diasuh oleh tim kami menjadi lebih religius”.
“Saya berharap alumni dari kita, ikut terlibat publikasikan lembaga kita. Sebab akan lebih bagus. Lembaga teman media dan punya rasa percaya diri Maka sekali lagi saya sekarang di sini,” pungkasnya. (MIF/Naurid Ilyasa)