Bandung, BEREDUKASI.Com — PERSATUAN Guru Republik Jawa Barat (PGRI) Jawa Barat mengapresiasi Pemerintah Kota Bandung yang telah berupaya. Menyejahterakan guru, khususnya Guru Honorer. Salasatunya dengan mengikuti standar Upah Minimum Kerja (UMR) Kota Bandung.
“PGRI Jabar sangat mengapresiasi Pemkot Bandung, karena telah melakukan terobosan baru menyejahterakan para Guru Honorer,” kata Ketua PGRI Jabar, Dede Amar, saat bersilahturahmi dengan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota Bandung, Kamis (18/6/2020).
Menurut Dede, Daerah lain perlu mencontoh upaya yang telah dilaksanakan Pemkot Bandung. Tujuannya agar para Guru Honorer bisa lebih sejahtera.
“Kita coba bentuk dengan cara “Outsourcing”, honornya UMR. Ini agak beda dengan yang lain. Nanti kami kembangkan di Jawa Barat dan diterapkan di kota lain untuk ditiru. Mudah-mudahan ini akan berjalan dengan baik dan diterima,” jelas Dede Amar.
Di luar itu, PGRI Jabar mengaku tengah mempersiapkan Protokol Kesehatan di Dunia Pendidikan. Khususnya menghadapi tahun ajaran baru di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Setiap pihak harus waspada, agar tidak menimbulkan penularan baru.
“Kami sudah berdiskusi panjang, antara Kota, Provinsi dan )usat. Kita berkoordinasi tentang Protokol Kesehatan harus dijaga. Kita tetap hati-hati agar tidak menimbulkan kluster baru,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, peradaban suatu Kota ditentukan oleh Guru. Karenanya, Pemkot Bandung siap berkolaborasi bersama PGRI Jabar. Guna memberikan perhatian khusus bagi para Guru termasuk Guru Honorer.
“Pada prinsipnya kami siap berkolaborasi. Alhamdulillah salasatu program Pemkot Bandung diapreisasi oleh PGRI Jabar. Satunya Guru Horoner standarnya UMR,” ujarnya.
Yan mengakui, status Guru di Kota Bandung sangat banyak. Langkah Pemkot Bandung untuk Guru Honorer, yaitu menerapkan sistem Outsourcing.
“Ke depan itu ada “Role Model”. Nanti sistemnya outsourcing,” tuturnya. (Ris).