BANDUNG, BEREDUKASI.COM — KURIKULUM Merdeka adalah Kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Dimana konten akan lebih optimal, agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dan Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada Pendidik, untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Semua ini memang sudah diterapkan oleh para Guru. Salasatunya seperti yang terlihat di salasatu kelas di SDN 033 Asmi Kota Bandung.
‘Saya sengaja membuat Pojok Literasi agar peserta didik. Tidak keluar kelas dan lebih mudah untuk diawasinya,’ jelas Yeti, salaseorang Guru Kelas 1 di SDN 033 Asmi Kota Bandung.
Bahkan dengan dibuatnya Pojok Literasi ini. Mendapat suport sangat bagus dari beberapa Orangtua peserta didik.
‘Untuk kepentingan pembelajaran, saya dengan beberapa Orangtua peserta didik. Tentunya siap membantu demi pendidikan anak-anak kami,’ tutur salaseorang Orangtua peserta didik yang membantu membenahi Pojok Literasi yang diiyakan oleh beberapa Orangtua lainnya.
‘Alhamdulillah para Orangtua banyak yang turut serta berpartisipasi. Namun tetap, segala urusan pertanggung jawaban Pembelajaran ada di saya. Selaku Guru dan Wali Kelasnya,’ tegas Yeti. (HKS).