Bandung, BEREDUKASI.Com – PT Len Industri (Persero) melalui anak perusahannya, PT Len Railway Systems (LRS). Baru saja mengirimkan peralatan Interlocking Perkeretaapian ke Bangladesh.
Produk tersebut sudah diberangkatkan, Jumat (13/4/18) dari Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta. Setelah fumigasi dan akan transit di Singapore, hingga tgl 20 April 2018. Lalu diberangkatkan kembali, diperkirakan akan tiba di Bangladesh pada 5 Mei 2018, di Pelabuhan Chittagong, Bangladesh.
Direktur Utama PT LRS, Dewayana Agung Nugroho menjelaskan, “Produk yang dikirim berupa peralatan Interlocking yang akan di pasang di empat (4) Stasiun Kereta Api yaitu Stasiun Jamtoil, Stasiun Chatmohar, Stasiun Bangabadu Setu West dan Stasiun Bangabadu Setu East. Kita juga akan melakukan beberapa modifikasi sistem Interlocking Kereta Api Eksisting yang ada sekarang. Karena mampu memodifikasi produk Persinyalan Kereta Api dari beberapa vendor lain. Ini adalah salasatu kelebihan yang kita miliki. LRS sebagai System Integrator dan Strategic Partner di bidang Fasilitas Operasi Railway,” imbuhnya penuh optimis.
Dari pengiriman barang kali ini, ditargetkan pemasangan dapat dilakukan mulai tgl 5 Mei 2018 dan “commissioning” dapat dilakukan sebelum tgl 28 Juni 2018.
Sementara itu Direktur Utama PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin mengatakan, “Ini Entry Point kita untuk masuk ke Bangladesh. Walaupun nilainya tidak besar, tapi sangat penting. Ke depan masih banyak Oportunity Bisnis di Bangladesh yang bisa dilakukan. Dari Bangladesh ini, kita bisa makin merambah ke negara-negara sekitar,”.
Proyek modifikasi Persinyalan Kereta Api Jalur Kota Ishurdi, hingga Joydebpur. Sebelumnya ditanda tangani oleh Dewayana Agung Nugroho dan Muhammad Afsar Ali, Managing Director Biswas Construction di Hotel Savoy Homann Bandung tgll 20 Oktober 2016.
LRS menandatangani kontrak dengan salasatu perusahaan lokal tersebut yang telah memenangi tender pekerjaan di Bangladesh dengan Bangladesh Railway (Regulator dan Pemilik Sarana dan Prasarana Perkeretaapian di Bangladesh), sebagai pemilik pekerjaan.
SISTEM SCADA UNTUK LRT JAKPRO KORIDOR I SIAP DIPASANG
Sebelumnya pada Bulan April ini, Len juga baru saja mengirim Sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquition) ke lokasi Depo Kelapa Gading untuk LRT Jakpro Koridor I. Setelah melalui uji coba FAT (Factory Acceptance Test). Selanjutnya sistem ini akan dipasang di Depo tersebut, pada Bulan Juni 2018 mendatang.
Uji coba FAT di PT Len Industri (Persero), berlangsung selama tujuh hari. Dibuka oleh Direktur Operasional I Len, Linus Andor M. Sijabat terhitung sejak tgl 26 Februari hingga 2 Maret 2018.
Uji coba tersebut melibatkan pihak-pihak yang bekerjasama, dalam pembangunan LRT Jakpro yakni PT Len Industri, PT Wijaya Karya, PT JakPro, PT Mott MacDonald, PT Minco dan PT KR.
FAT bertujuan untuk memastikan, bahwa Produk dan Sistem dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Pengujian alat yang akan digunakan ini dapat memperkecil risiko kesalahan, ketika peralatan tersebut digunakan di lapangan.
Dalam kegiatan ini, telah membahas beberapa sistem kerja antara lain SCADA (Supervisory Control and Data Acquition), AMS (Account Management System) dan CCTV (Closed Circuit Television) untuk sistem persinyalan LRT Jakarta Koridor Tahap I, Kelapa Gading– Velodrome.
SCADA merupakan sistem pengendalian dan pengambilan data, dalam pengawasan dan menggunakan sistem kendali industri berbasis komputer untuk mengontrol proses industri, manufaktur dan tenaga listrik di dalamnya. Tim juga melakukan peninjauan dan survei industri penerapan sistem CCTV dan pengembangan beberapa sistem yang sudah berjalan berupa rangkaian tes termasuk AMS. (Red)