Bandung, BEREDUKASI.Com — HIMPUNAN Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bandung, mengadakan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) dan Latihan Cabang (Diklatcab) BPC HIPMI kota Bandung IX periode 2018-2021 dengan tema “Stronger HIPMI in 4.0” pada Jumat–Sabtu (8–9/3/19) di Marbella Suites Bandung, Jl. Setra Dago Pakar Raya, Mekarsaluyu, Cimenyan, Bandung.
Ketua HIPMI Kota Bandung, Surya Batara Kartika mengungkapkan bahwa Raker kali ini. Fokus membahas untuk melahirkan 3000 Pengusaha Baru dan 10.000 ribu Lapangan Kerja untuk membuat Indonesia semakin maju.
“Program ini akan kami upayakan dengan sangat serius, lewat audiensi dengan mitra, kunjungan ke beberapa dinas, kolaborasi dengan puluhan bidang usaha, juga sosialisasi kepada masyarakat di kota Bandung,” terang Surya.
Kegiatan ini juga diadakan untuk meningkatkan kesolidan internal antar pengurus. Agar menumbuhkan sinergitas dan harmonisasi dengan nilai-nilai HIPMI dan program kerja.
“Lewat kerjasama dengan Instansi Pemerintah dan organisasi kewirausahaan juga. Diharapkan akan memberikan dampak kongkrit,” jelasnya.
Ada sepuluh bidang yang memiliki fungsi, untuk berperan dalam setiap fokus masing-masing. Agar program bisa berjalan dengan lancar.
Adapun beberapa hal yang akan diberikan kepada Pengusaha Baru nantinya, dalam binaan HIPMI meliputi edukasi teknologi, pelatihan keuangan, mitigasi, perpajakan, investasi, membuat perijinan bidang usaha.
“Basis yang kami gunakan adalah Networking, bermitra dengan pemerintah dan leading sector kewirausahaan. Menyediakan katalog maping dari wilayah wilayahnya, mendorong produk software house. Sehingga menghasilakan Pengusaha dan Usaha Baru,” tandasnya.
Menghadapi Nuansa 4.0 yang serba teknologi, maka para pengusahapun dituntut untuk tangguh, kuat dan meningkatkan kapasitasnya.
Saat ini Market sudah berpindah, dari penjualan offline menuju serba online. Yang volumenya semakin meningkat, sehingga para pengusaha penting memiliki kemapuan teknologi,” tambahnya.
“Kali ini HIPMI pun bekerja sama dengan “Asetku” untuk menunjang suksesnya program HIPMI, dalam jangka panjang,” tandasnya.
Lahirnya 3000 Wirausaha Baru dan 10.000 ribu lapangan kerja, akan memperbaiki perekonomian di Indonesia semakin lebih maju, terserapnya pengangguran, masyarakat sejahtera dan mengurangi konflik.
Dalam Ekonomi Makro, kemakmuran suatu negara juga ditunjang jumlah pengusahanya. Dimana di negara maju, 2 persen penduduknya adalah pengusaha. Di Bandung jumlah pengusaha mencapai 4 persen ini sangat baik, namun perlu ditingkatkan. Karena jika kita lihat di negara maju seperti Singapura, angka pengusahanya mencapai 19 persen. (Tiwi Kasavela)