Bandung, BEREDUKASI.Com — MEMILIKI keinginan menjadi seorang Presiden, adalah cita-cita dari Rakha Aditya Putra atau yang akrab disapa “Rakha”.
Raka berkata bahwa ia ingin mencoba untuk mensejahterakan rakyat lainnya, yang belum merasakan manisnya kemerdekaan.
“Mungkin memang Indonesia sudah merdeka, tetapi itu hanya mirip sebuah kiasan saja. Lahan-lahan dan tempat-tempat banyak yang dikuasai pihak asing. Saya ingin semua rakyat Indonesia merasakan apa yang memang harus mereka rasakan,” terang pemuda yang lahir di Bandung, 10 November 2001.
Siswa SMK PU Negeri Bandung Provinsi Jawa Barat, Jurusan Teknik Komputer Jaringan, semester III ini. Juga berharap bisa menjadi kebanggaan teman-teman serta keluarga dan menjadi motivasi untuk orang lain. Agar bisa melakukan hal baik kedepannya.
“Saat ini saya juga baru beres mengurus kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) yang diadakan disekolah. Juga sebagai pemateri di kegiatan Orientasi Kepramukaan, lalu menjabat juga di Ambalan Buldozer Loader,” terang sulung dari empat bersaudara.
Pemilik tinggi 169cm ini juga, tercatat menjadi Petugas di Penurunan Bendera Konfrensi Asia Afrika ke 63, panitia JAMBORE ranting Batununggal, mengikuti kegiatan Bela Negara SECAPA AD, dan juga websitenya yang sudah Page one.
“Saya juga mempunyai motto hidup yakni “Anda akan dikritik jika tidak melakukan sesuatu, anda juga akan dikritik ketika melakukan sesuatu, jadi lakukan saja apa yang menurut anda benar”. Itulah yang menjadi pegangan saya,” jelasnya.
Penyuka warna Coklat, Merah, Hitam dan Silver ini, juga mengaku bahwa ia hobi melakukan Blogging, Surfing Internet dan aktif mengikuti kegiatan kepramukaan.
“Saya dari SMP mulai mengenal dunia Blogging, mulai suka membuat artikel tentang misteri. Serta kasus-kasus dunia nama website nya “Indtruth”. Lalu saya juga suka kegiatan-kegiatan kepramukaan. Pernah ikut serta dalam Penurunan Bendera Konfrensi Asia Afrika 63,” terang penggemar Cilok, nasi goreng dan Ikan kembung ini.
Mengenai tokoh idola, Rakha mengatakan bahwa ia menggemari Eminem dan Tupac Shakur. Karena musik yang mereka bawakan dan lirik-lirinya, benar- benar menceritakan tentang apa yang mereka inginkan dan apa yang terjadi di masyarakat sekarang.
“Mereka itu seperti pahlawan pada zamannya, yang menuntun orang- orang kepada kebenaran,” ulasnya.
Sementara itu untuk orang yang selalu menginspirasinya. Rakha mengatakan bahwa teman-teman dan keluarganya adalah sosok yang selalu memberikan motivasi. Serta inspirasi saat ia kehilangan ide.
“Tentu, saya selalu berjuang untuk diri saya sendiri. Orangtua saya selalu mengatakan, bahwa segala sesuatu yang saya lakukan hari ini. Itu untuk menunjang diri kita dimasa depan nanti. Jadi mau tidak mau, saya harus semangat untuk hidup dan untuk masa depan yang lebih baik,” tandasnya.
Di akhir perbincangan Rakha juga mengajak, untuk dapat menjadi diri sendiri apapun yang terjadi.
“Jadilah diri sendiri walau orang disekitar mencaci maki, jangan takut menjadi berbeda. Karena setiap orang itu unik,” ucapnya menutup perbincangan siang itu, di salasatu sudut Taman Pramuka, Kota Bandung. (Tiwi Kasavela)