Bandung, BEREDUKASI.Com — SEIRING bergulirnya waktu, setiap orang pasti mengalami kegundahan.
Hal itu juga tidak terlepas dari Ade Ramlan dari keluarga Sasmita. Pemuda yang akrab disapa Ramlan ini, bercerita bahwa di akhir tahun 2017 tepatnya di bulan September. Dirinya keluar dari pekerjaan, sehingga pada saat itu, merasa kehilangan arah dan tujuan. Intinya karena memang merasa sudah jenuh selama 7 Tahun bekerja di Lab. Kemudian menjadi QC di beberapa tempat dan posisi yang berbeda, namun hasilnya sama saja dan tetap membosankan.
“Saya merasa bahwa pekerjaan yang selama ini dikerjakan adalah bukan “passion” nya. Sehingga memutuskan untuk keluar di pertengahan bulan Oktober. Dan saat benar-benar tidak punya uang, akhirnya bingung apa yang harus saya lakukan,” jelas pemuda kelahiran Bandung, 13 November 1992 ini.
Lalu apa yang Ramlan lakukan setelah itu….?
“Saya mulai merenung dan akhirnya terpikir untuk membuka usaha. Akhirnya memutuskan untuk berjualan basreng (baso goreng). Karena modalnya tidak besar dan bisa dilakukan pada saat itu juga. Kemudian mama setuju dan bersedia membantu,” tutur lulusan jurusan Analis Kimia di SMKN 7 Bandung ini.
Ramlan bercerita, kemudian ingin membuat “basreng” dengan rasa yang khas dan unik serta memiliki nama yang mudah diingat oleh banyak orang. Tidak lama kemudian munculah nama
“BABARIAN” yang merupakan singkatan dari “Baso Goreng Garing Rasa Kekinian”.
“Babarian dalam bahasa sunda artinya “Babari/Mudah”. Itu juga doa dari ibu saya yang katanya, semoga mudah dibuat, mudah dijual dan mudah dapat untung berkahnya. Sebab itu “tagline” dari produk yang saya buat adalah “BABARIAN – potongan Do’a Ibu”,” ujar pemuda yang hobi berbicara dan berkunjung ke tempat wisata dan karaoke ini.
Ramlan juga bercerita, bahwa Babarian dulu hanya menggunakan plastik biasa yang dijepret hekter. Awalnya ia pun memasarkan hanya kepada teman-teman saja. Kemudian mulai banyak yang memesan, hingga ke kantor pemerintahan seperti Pemkot Bandung dan Gedung Sate.
“Alhamdulilah penjualan Babarian dari minggu ke minggu semakin laku. Akhirnya di minggu ke 3 saya merubah semua kemasan. Diberi stiker di packing dan melakukan penjualan lewat media sosial. Dan terbukti memang, semakin diminati karena mungkin renyah dan cita rasanya beragam. Dengan tekstur rasa yang khas,” tutur lelaki yang juga gemar berenang.
Untuk saat ini Babarian memiliki 2 pilihan kemasan dengan 10 variant rasa yang berbeda. Ramlan juga berharap bahwa usahanya dapat terus berjalan, pemasaran bisa diperluas dengan jangkauan yang rutin dan berkesinambungan. Serta hasilnya tentu saja bisa menghidupi keluarga dan orang-orang sekitar di seputaran Bojongsoang Bandung tempat dirinya bermukim.
“Saya berusaha memberikan sentuhan kreatif. Karena banyak yang berjualan basreng sejenis. Tapi dari yang pernah dicoba oleh para penikmat kuliner. Rata-ta mereka mengatakan bahwa BABARIAN itu berbeda dari segi tekstur rasanya yang khas,” papar Ramlan sambil tersenyum.
Baru-baru ini, Ramlan baru menyelesaikan kursus “Public Speaking. Ramlan yang saat ini juga tengah mengelola Komunitas “Polyglot Indonesia”. Bahkan tengah aktif juga belajar bahasa Thailand dan bermain alat Musik Biola.
“Saya ingin menjadi MC Profesional, serta handal dalam bidang bahasa dan memiliki EO atau Travel sendiri,” tuturnya dengan nada bicara penuh semangat, ketika ditanya tentang cita-citanya kedepan.
Mengenai tokoh idola, Ramlan menegaskan bahwa sosok ibu adalah sosok yang selalu menginspirasi. Selain itu ibu bagi Ramlan, merupakan sosok orang yang begitu banyak perjuangannya. Sehingga ia ingin membahagiakan ibunya.
Kedepannya saya ingin menguatkan mental pengusaha. Dengan memaknai hidup dari banyak pandangan. Ketika saya menjadi seorang karyawan, hidup hanya sekedar menjalani hari dan dapat gaji. Ketika saya mencoba menjadi pengusaha, banyak hal yang harus dipikirkan, banyak hal yang harus dilakukan. Setiap hari adalah sesuatu yang tidak bisa ditebak. Karena maju tidaknya kita diposisi itu, tergantung apa .yang kita lakukan. Menjadi pengusaha itu tantangan yang luar biasa berkesan,” paparnya.
Menurut Ramlan memiliki “Jiwa Pengusaha” adalah modal setiap orang untuk bisa maju cepat menuju kesuksesan. (Tiwi Kasavela)