Jambi, BEREDUKASI.Com — TIDAK menyerah dan melakukan segala dengan optimisme yang tinggi. Rasanya memang hal yang senantiasa dipegang teguh oleh Muhamad Fachrurazi atau yang biasa dipanggil “Razi”.
Ia tergabung dalam berbagai kegiatan untuk mengoptimalisasikan diri dan tercatat menjadi PASKIBRAKA tingkat Provinsi Jambi 2015. Dan mpernah mewakili Kota Jambi, untuk mengikuti seleksi tingkat Nasional pada tahun 2015, dengan membawa nama Provinsi Jambi.
Selain itu ia juga merupakan wakil IV Bujang Kota Jambi 2018. Baginya hal ini adalah suatu kebanggaan. Ia tidak menyangka bahwa bisa menjadi Finalis Bujang Gadis Kota Jambi 2018 dan menyandang gelar Wakil IV dimana saingannya adalah pemuda-pemudi yang sangat hebat, berkualitas dan cerdas.
“Saya selalu berusaha, apapun yang terjadi di dalam hidup. Jangan sampai membuat patah semangat. Karena kita masih mempunyai harapan dan mimpi,” terangnya yang lahir di Jambi, 11 Mei1998.
Seperti sebuah ungkapan dari Ir. Soekarna bahwa “bermimpilah setinggi bintang di langit, ketika anda jatuh, setidaknya anda jatuh di antara bintang bintang di langit”. Sebab itu Razi selalu berusaha untuk tidak pernah rendah diri, tapi berbangga dengan kehidupan yang ia jalani.
“Untuk motto, saya harus bisa menjadi orang sukses dan berguna untuk orang-orang yang saya sayangi. Terutama untuk Mama saya, maka dari itu saya selalu menjalani hidup ini dengan senyuman, sabar, ikhlas, tawakal, bersyukur, rajin sholat dan selalu berdoa kepada Allah SWT,” ucapnya.
Bagi Razi, hidup hanya sekali, sehingga ia berupaya untuk tidak mengisi kehidupan dengan keburukan, kejelekan dan kebusukan. Tetapi menjalaninya dengan kebaikan, saling menghormati dan saling tolong menolong satu sama lain dan tidak pernah melupakan Tuhan.
Razi berharap kedepannya, ia bisa mencapai apa yang ia inginkan dan membanggakan Mamanya. Menjadi orang yang sangat berguna, bagi Mama, keluarga, saudaradan juga orang lain.
Lalu apa hobi dari penfavorit warna merah dan penyuka nasi goreng ini….?
“Hobi saya adalah olahraga, karena olahraga itu menyehatkan tubuh dan membuat tubuh awet muda. Saya juga merupakan atlet Muaythai Jambi dan Muaythai adalah olahraga favorit saya juga. Jogging, karena jogging bisa membuat jantung sehat dan bisa mengatasi penyembuhan penyakit jantung,” ulasnya.
Ditanya mengenai cita-cita, Razi berkata bahwa ia ingin menjadi seorang anggota polisi. Tapi dimanapun kelak kesempatan pekerjaan terbuka, ia akan tetap mencobanya.
“Untuk aktivitas saat ini, saya kuliah dan sebagai Wakil IV Bujang Kota Jambi 2018. Dan ini merupakan suatu kebanggan, karena dipercaya oleh masyarakat dan pemerintah Kota Jambi. Untuk mengembankan tugas, dibalik itu semuanya, ada do’a Mama. Dan saya sangat berterima kasih kepada Mama yang selalu mendukung aktifitas saya. Dan selalu mendo’akan anaknya menjadi yang terbaik,” papar mahasiswa di STIE Muhammadiyah Jambi, semester III Jurusan Manajemen Ekonomi.
Berkenaan tokoh idola, pemilik tinggi badan 182 CM ini berkata, bahwa ia mengidolakan Ir. Soekarno, karena berkat jasanya dapat berkontribusi besar bagi kemerdekaan Indonesia.
“Sementara itu, yang senantiasa menginspirasi saya adalah Mama saya sendiri. Dengan perjalanan hidup yang Mama saya lewatkan. Mama juga yang selalu menasihati saya dan menyemangati,” tandasnya.
Dari pengalaman hidup Mama, ia juga belajar betapa bermaknanya hidup ini. Karena hidup hanya sekali, cukup jalankan perintah Tuhan yang baik dan jalan yang benar. Maka hidup pasti bermakna.
“Adapun yang membuat selalu termotivasi adalah pengalaman hidup saya sendiri. Seperti kopi, walaupun diberi gula, tetap saja ada pahitnya. Nah… itulah kehidupan, saya tidak seperti anak anak lain yang selalu mendapatkan kasih Sayang orangtua yang lengkap. saya dari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah,” ucapnya mengalir.
Saat umurnya 4 tahun, lanjut Razi, ia ditinggalkan oleh ayahnya. Karena itu sejak berusia 4 hingga 20 tahun, ia hanya dirawat oleh ibunya saja. Namun bagi Razi, Mamanya juga dapat berperan sekaligus menjadi seorang ayah dan hal itu sudah sangat cukup baginya.
“Saya ingin berpesan untuk seluruh ayah, papa, bapak di Indonesia. Untuk menyayangi istri, anak dan keluarga. Jangan pernah menyia-nyiakan mereka.” terang anak tunggal ini.
Terakhir, Razi pun ingin berpesan kepada generasi muda-mudi Indonesia. Untuk terus bermimpi, mejalani hidup dengan tawakal dan ikthiar serta ikhlas. Membuat hidup penuh makna dengan melakukan hal yang positif. Serta menghindari segala hal yang merusak diri dan masa depan.
“Saya jadi mengingat sebuah kutipan. Ketika kita naik pesawat, kita masih bisa tenang naik pesawat tanpa mengenal pilot nya. Jadi kita tidak usah terlalu resah dengan hidup ini, karena Tuhan sudah mengatur segalanya. Dan satu hal lagi, jangan pernah meminta sesuatu tapi berikan lah sesuatu,” ucapnya penuh semangat malam itu. (Tiwi Kasavela)