Depok, BEREDUKASI.Com — HARAPAN Wenny Haryanto anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Berpesan kepada remaja di tanah air untuk jangan sekali-sekali bersentuhan dengan narkoba dan menghindari tawuran.
Wenny juga meminta para remaja khususnya remaja di Jawa Barat, untuk tidak terburu-buru menikah dan sebaiknya lebih fokus mempersiapkan masa depannya.
Hal tersebut disampaikan di sela kegiatan Sosialisasi dan Bakti Sosial Program Pembangunan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI Era Pandemi Covid-19 di Kampung KB Mekarsari, RW 020, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, ( 17/6-2020).
Turut hadir bersama Wenny antara lain Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana, Kepala Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok Nessi Annisa Handari, dan aparat kewilayahan setempat.
“Kepada generasi muda, saya berharap tetap belajar dengan rajin walaupun di rumah. Remaja harus tetap Produktif. Saya bersyukur selama pandemi Covid-19 ini tak ada lagi tawuran pelajar. Saya kira ini salasatu berkah yang dari adanya wabah Covid-19. Selalu ada berkah di balik setiap bencana. Semoga saat pandemi sudah berakhir pun tetap tidak tawuran,” harap Wenny.
Pendiri “Depok Civil Society” ini juga berpesan agar remaja menjauhi Narkoba. Terungkapnya pabrik Narkoba berskala besar di Kota Depok, menjadi indikasi kuat bahwa Narkoba kini sedang menyerang Kota Depok. Dengan kata lain, Kota Depok menjadi sangat rentan terhadap narkoba.
“Tahun ini kita dikagetkan adanya temuan pabrik Sabu di Cinere dan Sukmajaya. Artinya, Kota Depok sangat rentan terhadap Narkoba. Karena itu, remajanya harus punya ketahanan. Perlu kerjasama antara Sekolah dan Orangtua untuk bersama-sama menjauhkan anak dari ancaman Narkoba,” kata Wenny.
Politikus Partai Golkar ini juga, berpesan secara khusus agar remaja lebih melek perencanaan keluarga. Seorang remaja, tegas Wenny, harus mempersiapkan dengan serius masa depannya. Terutama berkaitan dengan perencanaan keluarga. Remaja harus bisa merencanakan menikah pada usia yang tepat dan matang secara usia.
“Nikah muda sebaiknya bisa dicegah. Hindari menikah sebelum usia matang, karena organ kehamilan juga belum matang betul. Kurang sehat untuk bayi yang dikandung nanti. Tunggu sampai usia tepat,” tandas Wenny.
Di bagian lain, Wenny mengapresiasi keberadaan kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) di RW 020. Menurutnya, kampung KB merupakan salah satu wahana pemberdayaan keluarga di masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS). Bahkan, Wenny sempat berbelanja sejumlah produk yang ditawarkan UPPKS di sana.
“Saya barusan membeli tempat tisu dan salad buah produksi UPPKS disini. Kualitasnya bagus-bagus. Mudah-mudahan bisa terus dikembangkan, sehingga bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarga,” harap Wenny.
Disinggung mengenai kegiatan Bakti Sosial, Wenny menjelaskan pihaknya sengaja datang ke Kota Depok untuk menyapa secara khusus dan memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada para peserta KB. Bagi Wenny, para peserta KB merupakan pejuang KB itu sendiri karena mereka itulah yang menjadi penentu performa program. Wajar bila kemudian DPR RI dan BKKBN memberikan apresiasi kepada para peserta KB yang nota bene turut terdampak pandemi Covid-19.
“Dampak pandemi ini melanda semua kalangan. Keluarga para peserta KB tentu saja menjadi bagian di dalamnya. Karena itu, kami Komisi IX DPR RI dan BKKBN sepakat untuk menyalurkan bantuan kepada 1.000 Keluarga di Kota Depok. Bantuan ini semata-mata kepedulian kami dan mitra kerja untuk meringankan beban keluarga-keluarga terdampak Covid-19,” terang Wenny. (Tesaf).