Bandung, BEREDUKASI.Com — MENJADI Seniman, bagi Ridwan Ch. Madris, Alias Ridwan Haris, sudah menjadi panggilan jiwanya sejak kecil.
“Saya senang menulis,banyak hal di didunia ini yang membuat saya terinspirasi,” jelasnya.
Mengenai pengalaman, pria kelahiran Bandung 28 Januari ini sempat melanjutkan studi di Universitas Islam Nusantara, Bandung FKIP Jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Seni dan STAI Kharisma Cicurug Sukabumi.
“Namun saya menyelesaikan kuliah di perguruan tinggi swasta STAI Soreang Kabupaten Bandung, Pendidikan strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam atau Tarbiyah,” terangnya.
Setelah lulus untuk menekuni kajian pendidikan yang telah ia geluti, akhinya ia melanjutkan studi ke Pasca Sarjana S2 STIE PBM Jakarta Program Magister Manajemen Pendidikan.
“Karena saya senang belajar, saya juga pernah mondok di beberapa Pesantren, di antaranya Pesantren Baitul Arqom Pacet Bandung, Al-Mamun’niyah Sukanegara, Al-Istiqlal Cicantu Cianjur dan Terakhir Riyadhul Aliyah Bogor,” terangnya penuh semangat.
Ridwan yang mengidolakan Emha Ainun Nadzib, Gusdur, dan Iwan Fals ini juga mengungkapkan bahwa senang menulis berupa naskah Teater, Drama Komedi yang sering dipentaskan di Komunitasnya, Skenario Sinetron yang beberapa kali ditayangkan di beberapa TV Swasta, cerita Anak dan lain-lain.
“Saya serius menulis Puisi dari tahun 1997. Sebagian puisi di dalam buku Antologi Puisi,” terangnya.
Beberapa karya ontologi puisimya meliputi Simphoni Nusantara (2000), Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia (Penerbit HMG 2014, Antologi Puisi Tunggal Pesan Sucimu (CV. Pustaka Latifah Bandung2011), Hujan Deras Adalah Cinta (Media Herya Media Depok 2014), Budaya Kelam(Herya Media Depok 2014) Pantun Modern cerita banyak orang (CV.Karaya Iptek 2011).
“Kemudian tulisan-tulisan lainnya yang sudah berberntuk buku dan dimuat di Media, Radar Bogor, HU Pikiran Rakyat, Majalah Seni Budaya, Berseka, majalah Sawala.Bulttien Jendela Seni Bandung, Majalah Langlang Buana dan lainnya,” papar penfavorit warna hitam dan putih.
Penyuka makananTelor ceplok dan udang goreng ini juga sejak tahun 1996 hingga tahun 2001, beberapa kali mendapatkan terbaik pertama lomba baca puisi dari tingkat Kab/Kodya, Propinsi sampai Nasional
“Tahun 1999, saya mendirikan Teater Gerak di Sukabumi dan Bogor, juga pernah aktif sebagai pembina Kafe Sastra UNINUS Bandung, UNO (Organizer UIN Bandung Fakultas Adab dan Humaniora), Bidang Teater Komunitas Malaikat, pernah terlibat juga pentas Teater Di STB (Studi Club Teater Bandung),” jelasnya sambil menerawang.
Saat ini Ridwan pun tengah serius membina Di Sanggar Menara Madris yang dikelolanya. Aktif juga di Rawayan Seniman Bandung Keung (RSB) . Dan Ketua Forum Silaturahmi Ranah Seniman Kab. Bandung(FS RSKB) dan pengurus Lembaga seni budaya muslimin indonesia (Lesbumi) PWNU Jawa Barat.
Tidak hanya itu, ternyata Ridwa pun pernah bekerja sebagai Instruktur Acting Quba Entertainment, Bosxa Enterfraise dan Aulia Organizer. Juga mengajar Seni dan Budaya di SMP Pertiwi Dayeuhkolot, MA Al-Ikhlas Pacet ,SMK Farmasi Pacet. Dan sekerang masih giat mengajar Seni dan Budaya Di MTS/ MA Salafiyah AlFalah Ciganitri, dan SMA Manggala, pembina yayasan pendidikan nur tauhid kertasari. Selain gemar menulis puisi/sastra juga bermusik, teater dan melukis. (Tiwi Kasavela)