Jakarta, BEREDUKASI.Com — TERSEBUTLAH kisah kasih “Dara Hitam dari dari kampung Jaring, di Kerajaan Tembawang Selimpat bernama Riasinir. Ayah Dara Itam bernama Patih Gumantar gugur dalam pertempuran (Bakayo). Lehernya dipenggal dan kemudian kepalanya disimpan dalam “Tajak” (Guci). Tetapi Dara Hitam dapat diselamatkan oleh “Inang-Inang” (Nenek). Setelah dewasa Dara Hitam akhirnya menjadi seorang “Balian” (Dukun terkenal di Landak).
Suatu hari Dara Htam sedang mandi di sungai dilihat oleh Raja Pulang Palih. Rambutnya yang Panjang terurai membuat Raja Pulang Palih, ingin mempersunting dan membawa ke kerajaan Angrat Batur. Dara Hitam tidak menolak, namun ia mengajukan syarat. Raja harus bisa mengambil kepala ayahnya, yang disimpan oleh suku Dayak Biajuk.
Raja menyanggupinya dengan membuat strategi menggelar sayembara. Barang siapa berhasil membawa kepala Patih Gumantar akan diberi hadiah. Tersebutlah pemuda bernama Riasinir menyanggupinya dan berhasil membawa kepala Patih Gumantar. Jodoh tidak akan kemana. Atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, Dara Hitam akhirnya dipersunting Riasinir. (Eddie Karsito)