By 
Yogyakarta, BEREDUKASI.Com — LAHIR di Sidoarjo, 26 Mei 1992, Rif’at Darajat, atau yang biasa dipanggil Ririf atau Rif’at. Selalu berharap untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari kehari, berlomba dalam kebaikan atau “Fastabiqul Khairat” guna menjadi pribadi yang memberikan manfaat bagi orang lain.
“Saya punya cita-cita untuk studi lanjut di Eropa, sebagai bentuk pengembangan diri. Lebih jauh lagi, dapat membangun taman baca di berbagai wilayah di Indonesia. Untuk meningkatkan literasi masyarakat Indonesia,” terang pemilik tinggi 156 CM.
Penfavorit warna biru laut dan biru langit ini juga bercerita bahwa ia memiliki motto bahwa Hidup hanya sekali, oleh sebab itu jadilah yang berarti.
“Adapun motto saya yang kedua adalah Tetaplah Jadi Orang Baik. Jika beruntung, kamu akan bertemu dengan orang baik. Jika tidak, kamu akan ditemukan orang baik,” terang sulung dari empat bersaudara.
Penyuka nasi padang dan berbagai jenis coklat ini pun berkata. Bahwa ia senang membaca buku dan menonton film di waktu luang dan terkadang pergi ke Pantai atau Gunung untuk liburan.
“Untuk aktifitas saya saat ini adalah sebagai Staf Operasional di salasatu lembaga pemerintahan,” jelas alumnus dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, angkatan 2009 dan Alumnus dari Pengajar Muda Angkatan IX Gerakan Indonesia Mengajar.
Peraih Juara 2 bersama Tim NaviCuaca dalam kompetisi “HackBdgWeather” pada tgl 24 Januari 2019 ini. Tqernyata mengidola Buya Hamka dan Andrea Hirata, melalui karya-karyanya yang ditulis.
“Saya juga banyak terinspirasi dari nenek buyut saya adalah salasatu inspirator terbaik saya. Sebagai perempuan pedagang yang gigih dan tangguh. Selain itu, Dosen pembimbing skripsi saya semasa kuliah adalah perempuan-inspirator terbaik saya untuk mencapai cita-cita di masa depan,” tandasnya.
Bagi Ririf, hidup adalah tentang bagaimana kita bisa bermanfaat untuk orang lain. Karenanya, ia selalu mengusahakan untuk dapat bermanfaat tiap harinya bagi orang lain.
“Hal yang membuat saya bersemangat adalah mimpi. Cita-cita dan keluarga saya adalah hal-hal yang menjadi alasan mendasar untuk tetap bertahan hidup dan mengusahakan yang terbaik,” pungkasnya penuh semangat.
Untuk lebih mengenal Ririf, dapat dicek lewat https://estuari.wordpress.com/2018/01/01/karena-ini-pengalaman-pertamaku-hidup-di-dunia/. (Tiwi Kasavela)
