Bandung, BEREDUKASI.Com — MAHASISWA Universitas Unikom pada Program Studi Sistem Informasi atas nama Rizky Muhammad yang menjadi wakil Indonesia di ajang “World Skills Kazan 2019”. Dan berhasil meraih Medali Silver (Juara 2 Internasional) di kancah Internasional pada Kompetisi yang berlangsung di Kazan, Rusia, 22-27 Agustus 2019 lalu.
Dosen Pembimbing atau Experts dari Indonesia untuk bidang IT Network System, Angga Friyanto, S.Kom mengungkapkan. Bahwa Kompetisi Tingkat Dunia yang melibatkan 63 Negara yang mempertandingkan 56 Bidang Lomba ini. Mulai dari kategori Information and Communication Technology, Manufacturing and Engineering Technology, Construction and Building Technology, Transportation and Logistics, Creative Arts and Fashion sampai dengan kategori Social and Personal Services.
“Mengenai World Skill Competition, Kazan 2019, tahun ini Indonesia mengirimkan 33 Delegasinya untuk berkompetisi pada 29 Bidang lomba, termasuk salasatunya Rizky yang beradu pada bidang Lomba IT Network System Administration. Dan menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada kategori lomba tersebut,” jelasnya.
Angga menambahkan bahwa pencapaian Rizky sampai pada titik ini bukanlah perkara mudah. Sebab untuk dapat mengikuti “World Skill” Internasional ada rangkaian kompetisi yang harus dilalui. Mulai dari tingkat Regional, Provinsi, Nasional, dilanjutkan pada ASEAN Skill dan World Skill Asia. Sehingga akhirnya Rizky bisa mengikuti Worldskill Internasional.
“Pada tahun 2019 menjadi tahun kedua Unikom ikut serta pada kompetisi level Internasional yang melibatkan Perguruan Tinggi serta industri. Sebelumnya tahun 2013 Unikom pernah mengikuti ajang ini, dan baru bergabung kembali di tahun 2019. Namun untuk kompetisi level lainnya seperti ASEAN Skill Unikom rutin terlibat sejak tahun 2012-2018. Dan Worldskill Asia juga sudah mengikuti untuk pertama kalinya di Abu Dhabi tahun lalu,” jelas Angga pada Rabu (4/9/2019) di lantai 16 Unikom Bandung.
Saat dilakukan pelepasan secara simbolis oleh Rektor Unikom, Assoc. Prof. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.T,sebelum keberangkatan Rizky ke Rusia, Rektor Unikom mengungkapkan rasa bangganya.
Harapan Rektor Unikom agar Rizky berhasil mencetak prestasi yang membanggakan pun terwujud. Sehingga Rizky telah membuktikan sebagai mahasiswa berprestasi yang dapat menjadi contoh bagi generasi muda Indonesia. Dan membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing di kancah Internasional.
“Rizky berlomba dengan mengerjakan dan menyelesaikan Project selama 4 hari untuk membangun Infrastruktur Jaringan dan Sistem Layanan Server. Dengan studi kasus pada perusahaan enterprise sesuai dengan kebutuhan yang ada pada soal. Dalam 4 hari terbagi kedalam 4 bagian soal, mulai dari environment Windows Server, Linux dan Cisco yang semuanya berfokus pada sistem integrasi dan teknologi terbaru yang sedang berkembang.
Rizky mendapatkan peringkat kedua dibawah korea selatan yang berbeda 6 point dengan raihan 732 sedangkan korea selatan 738,” papar Angga.
Proses penilaian yang dilakukan worldskills menggunakan sistem CIS dengan metode measurement dan judgement. Semua aspek penilaian sudah ditentukan bagaimana cara menilai dan requirement untuk mendapatkan setiap pointnya.
“Dari hasil penilain menggunakan scala 0-100 kemudian dikonversi menggunakan sistem CIS menjadi scala nilai worldskills 700 yang menghitung nilai tirtinggi, nilai terendah dan jarak nilai setiap peserta sehingga menghasilkan nilai scala 700 sebagai batas kompeten,” tambahnya.
Penghargaan dari worldskills terdiri dari Medali Emas, Perak, Perunggu dan Medalion of Excellent. Nilai akan diurutkan dari yang tertinggi dan peserta yang mendapakan hasil nilai diatas 700 tapi bukan juara, maka akan mendapatkan Medallion of Excellent.
Pada tahun 2019, Indonesia mendapatkan 2 Medali Perak, 1 Medali Perunggu dan 12 Medallion of Excellent. Rizky sebagai peraih medali perak mendapakan penghargaan dari kementrian berupa uang pembinaan senilai Rp. 25 juta dan penghargaan senilai Rp. 250 juta dari Presiden Republik Indonesia. Dan dari Unikom sendiri selain uang saku juga difasilitasi bebas biaya kuliah untuk jenjang S1 hingga S3 di Perguruan Tinggi manapun. (Tiwi Kasavela)