TASIKMALAYA, BEREDUKASI. Com — MEMANG lain dari yang lain. Itulah kesan yang muncul dari sosok seorang Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah (KCD) 12, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Dr. Abur Mustikawanto, M.Ed. Saat berada di tengah tengah siswa-siswi yang divaksin.
Dia melakukan Selebrasi, Menari dan Berakting juga memperagakan gerakan tangan yang kocak. Saat menghibur seorang siswa yang ketakutan divaksin di SMAN 1 Cisayong, Senin, 5 Oktober 2021.
Ulahnya itu sontak membuat Tim Medis, Staf pengajar tak terkecuali Plt. Kepala Sekolah SMAN 1 Cisayong, Drs. H. Anda Sujana, M.Pd dibuatnya untuk tertawa. Bahkan sang murid pun tak merasakan dirinya sudah disuntik jarum vaksin.
Suasana hangat saat digelar vaksinasi terasa menenangkan murid yang takut divaksin.
‘Paling tidak si anak tidak takut dengan jarum suntik. Buktinya kan saat saya melakukan Selebrasi dan Menari di hadapan dia (siswa-siswi) tidak terasa sudah disuntik. Malah dia balik nanya,’ kata Abur.
Vaksinasi masal di Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) 1 Cisayong pada Selasa, 5 Oktober 2021. Rencananya akan dihadiri Wagub Jabar, namun yang hadir adalah KCD Wilayah 12 Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut KCD, Dr. Abur Mustikawanto, M.Ed., yang didampingi Plt. Kepala SMAN 1 Cisayong, Drs. H. Anda Sujana, M.Pd, sesuai intruksi Pemprov Jabar vaksinasi di kalangan pelajar harus tuntas hingga Desember 2021 mendatang.
‘Dan untuk sekarang hasilnya alhamdulillah,’ katanya Dr. Abur.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMAN 1 Cisayong, Ayi Mulyana, S.Pd, M.Pd mengatakan jumlah siswa yang sudah memiliki izin dari Orangtua murid untuk divaksin sebanyak 423 orang.
‘Total dari seluruh siswa-siswi berjumlah 518 orang. Dan Puskesmas mengalokasikan 520 dosis vaksin,’ ungkapnya di selasar SMAN 1 Cisayong.
Dijelaskan, sedianya acara vaksin ini akan dihadiri orang nomor dua di Pemprov. Jabar.
‘Itu hanya acara. Saya tidak tahu karenan beliau (Wagub Jabar) memiliki kesibukan dalam tugas,’ katanya.
Disisi lain Wakasek Kurikulum SMAN 1 Cisayong, Abdul Rahman, S.Pd.I menuturkan sejak munculnya pandemi Covid-19 belajar tatap muka dihentikan.
‘Dan diberlakukan belajar Online, Daring,’ katanya.
Kondisi ini berjalan hingga satu tahun. Untuk selanjutnya, tambahnya, diberlakukan belajar tatap muka.
‘Ini pun untuk sementara waktu dengan jadwal satu ship, dengan rentan waktu empat jam,’ tambahnya.
Ditambahkan dalam setiap gelombang belajar tatap muka, jumlah murid dibatasi.
‘Setiap pertemuan tatap muka jumlah murid 15 orang,’ tambahnya.
Hal itu disebabkan, tambahnya, para siswa belum melaksanakan Vaksinasi.
‘Setelah dilakukan Vaksinasi diharapkan ada perubahan dari satu ship menjadi dua ship,’ pungkasnya. (Ombik).