Bandung, BEREDUKASI.Com — PERCAYA dan yakin dengan kemampuan dan usaha diri sendiri, apapun yang terjadi melakukan segala sesuatu dengan tujuan untuk menjadi yang terbaik. Bagi diri sendiri, adalah hal yang Sarah Alya Hasna atau “Sarah” pegang dalam hidupnya.
Menurut Sarah, ia selalu berupaya yang terbaik, hasilnya ia serahkan kepada Tuhan.
Usaha dan niat baik itu juga yang membuat gadis kelahiran Bandung, 29 Oktober 1997 ini. Menjadi Wisudawati berprestasi Fakultas Hukum UNPAS dengan IPK 3,95.
“Saya bersyukur bisa menjadi Wisudawati berprestasi di FH Unpas. Saya senang bisa menimba ilmu di Unpas. Karena disini saya belajar banyak hal, terutama belajar tentang hubungan antara ilmu pengetahuan, emosional dan spiritual. Ketika kita berniat untuk membahagiakan orangtua, maka perjalanan kehidupan akan senantiasa menyertai dan bersama kita,” terang sulung dari dua bersaudara.
Pemilik motto hidup, jadilah diri sendiri dan selalu berpikir positif ini juga dijadikan judul “Perlindungan hukum bagi masyarakat atas pernyataan haram vaksin measles rubella oleh majelis ulama Indonesia dihubungkan dengan undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan juncto undang undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen” dalam skripsinya.
“Harapan saya kedepan, semoga bisa menjadi seorang yang bermanfaat bagi diri sendiri, orangtua, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” ulasnya.
Lulusan Fakultas Hukum Unpas ini juga bercita cita untuk menjadi Dosen. Sebab lewat hal itu, ilmu yang ia dapatkan bisa diamalkan dan bisa bermanfaat bagi orang lain.
“Adapun hobi saya adalah mendengarkan dan bermain musik. Karena saat saya mendengarkan musik perasan saya menjadi tenang. Sementara bermain musik dapat menyalurkan perasaan lewat musik itu sendiri,” terang penggemar warna Pastel dan hitam serta penyuka nasi goreng kari.
Sementara itu, mengenai tokoh idola, Sarah menyebutkan bahwa Mamanya adalah sosok yang ia kagumi, Sebab menjadi tempat baginya untuk belajar, memahami hidup, belajar mencintai diri sendiri dan memahami orang lain.
“Mama juga menjadi sumber inspirasi saya, Karena perjuangan mama yang membuat saya dapat menjalani hidup dengan positif,” tandasnya.
Sarah mengungkapkan bahwa makna hidup yang ia maknai adalah perjuangan, banyak hal yang tidak boleh dilewatkan, tapi banyak rintangan yang harus dihadapi. Selalu ada ujian kehidupan dan lengkap dengan jalan keluarnya.
“To fight for letting myself being positive and keeping myself getting better everyday,” ungkapnya.
Terakhir, Sarah juga berpesan untuk selalu bersyukur atas pencapaian yang telah diraih, siapapun kita, jangan pernah takut untuk menjadi diri sendiri, terus bekerja keras, bekerja dengan tekun. Melakukan segala sesuatu dengan niat untuk beribadah dan semata-mata dengan tujuan mengharap ridha Allah SWT.
“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Unpas, semoga Unpas bisa menjadi Universitas Swasta yang semakin baik. Menghasilkan mahasiswa dan alumni yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, memberikan manfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” pungkasnya sore itu. (Tiwi Kasavela)