Bandung, BEREDUKASI.Com — BEBERAPA hari yang lalu, SDN 182 Perumnas Cijerah. Telah di verifikasi lapangan, sebagai “calon” Sekolah Berbudaya Lingkungan Provinsi 2019.
“Memang ke sekolah kami, sudah ada tim datang untuk memverifikasi sekolah Adiwiyata tingkat Propinsi,” kata Hj. Sutimah, selaku Kepala SDN 182 Perumnas Cijerah kota Bandung.
Adapun portofolio hard copy yang harus dipersiapkan ada 4 komponen :
1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan.
2. Pelaksanaan Kurikulum Berwawasan Lingkungan.
3. Kegiatan Berbasis Partisipatif.
4. Pengelolaan Sarana Prasarana Ramah Lingkungan.
Tim Verifikasi yaitu
DLH Provinsi JaBar : Supriyono dan
DLHK Kota Bandung : Indra Daryadi.
Tim di sekolah bersama-sama warga sekolah, untuk mewujudkan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL). Dan membiasakan siswa-siswi untuk merubah perilaku yang lebih mencintai lingkungan.
“Untuk mendukung program tersebut, kami sudah melakukan upaya dengan berbagai program. Diantaranya program Gerakan Pungut Sampah (GPS) se-minggu 3 kali dan program Kang Pisman yaitu Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan Sampah dengan memilah sampah lalu dijual ke Tim Merah Putih,” jelas Hj.Sutimah.
“Alhamdulillah sekolah kami, setiap kelas memiliki buku penimbangan sampah dan buku tabungan sampah,” imbuhnya
Tentunya tidak ketinggalan juga Program JUMANTIK (Juru Pemantau Jentik) untuk mengantisipasi Demam Berdarah. Dengan membuat jadwal tiap kelas untuk membersihkan bak air. Dan gerakan 3 M yaitu Menutup, Menguras dan Mengubur barang barang yang dapat menampung air bersih yang akan menyebabkan penyakit DBD .
“Alhamdulillah kegiatan Adiwiyata dibantu oleh semua pihak warga sekolah. Dan para pedagang ikut serta dalam kegiatan tersebut,” jelas Hj. Sutimah.
Disamping itu pembiasaan kepada siswa-siswi untuk mengurangi sampah dengan cara membawa misting berisi makanan dan membawa tumbler untuk tempat minuman.
Selain itu kerja sama dengan pihak lain, misalnya dengan RT, RW, Kelurahan, Puskesmas dan Kepolisian.
“Mudah-mudahan SDN 182 Perumnas Cijerah kota Bandung. Mendapatkan hasil yang baik dan berkesinambungan,” harap Hj. Sutimah. (HKS)