Bandung, BEREDUKASI.Com — TELKOM University terus berperan aktif dalam pengembangan Sektor Pendidikan di Indonesia.
Lembaga Pendidikan Tinggi ini, kini tengah mempersiapkan dua Fakultas Baru (dari Tujuh Fakultas) dan 17 Program Studi (Prodi) baru (dari 32 Program studi yang telah ada).
Melihat perkembangan tersebut, Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), akan membangun fasilitas gedung perkuliahan baru. Yakni, Telkom University Landmark Tower (TULT) di Kawasan Pendidikan Telkom Bandung yang memiliki luas 50 Ha.
Ketua Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), Dwi S. Purnomo mengungkapkan Keberadaaan TULT, selain untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada di Telkom University. Juga merupakan wujud dari PT Telkom hadir untuk negeri melalui dunia Pendidikan.
“Gedung ini akan dibangun setinggi 19 lantai dan menjadi Gedung Perkuliahan Tertinggi di wilayah Jawa Barat. Serta merupakan “Smart Building” dan mengusung konsep “Go Green”,” ujar Dwi S Purnomo, saat peletakan batu pertama, di Bandung Jawa Barat, Rabu (19/6/19).
Acara peletakan batu pertama ini, dihadiri Rektor Telkom University, Adiwijaya. Hadir juga Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Teddy Kusdiana, SVP Head of Operation Building 2 Division PT. Pembangunan Perumahan (Persero), Yuyus Juarsa, SVP Commercial Bank Syariah Mandiri, Ivan Hartawan dan Kepala Divisi Gedung PT. Ciriajasa Cipta Mandiri, Mochammad Chudrin. Para pemangku kepentingan ini kemudian secara bersama-sama melaksanakan “Groundbreaking” (Peletakan Batu Pertama) pembangunan TULT.
Dalam penjelasannya, gedung ini, lanjut Dwi, akan digunakan untuk proses belajar mengajar. Di dalamnya terdiri dari 178 ruang kelas, ruang kesehatan, ruang dosen, ruang serbaguna, ruang rapat/sidang, mushola, laboratorium serta Research Center,” paparnya.
Dwi menambahkan, rencana pembangunan TULT ditargetkan rampung awal tahun 2021. Diharapkan semua fasilitas dapat menunjang kegiatan akademik dan penelitian di kampus.
“Kami dari Yayasan sangat mendukung rencana strategis Telkom University. Yaitu menjadi Research & Entrepreneurial University di tahun 2023. Fasilitas gedung ini adalah salasatu penunjangnya. Riset dan inovasi menjadi indikator utama. Telkom University harus memulai peran sebagai Entrepreneurial University di tahun itu,” terang Dwi.
Dwi menjelaskan, arah pengembangan Telkom University mengacu pada pergeseran ekspektasi masyarakat terhadap perguruan tinggi yaitu dari agen pendidikan, agen penelitian dan pengembangan, agen transfer budaya dan teknologi. Pada akhirnya diharapkan menjadi agen pengembangan ekonomi. Karena itu dari sisi kemampuan melakukan penelitian, perguruan tinggi diharapkan mampu menjadi “Teaching University, Research University” juga “Entrepreneurial Iniversity.
Merujuk pada konsep Penta Helix, Dwi mengatakan bahwa konsep tersebut ideal dan sangat menjanjikan untuk menyambut era “Knowledge Society” serta berkompetisi dalam “Knowledge Based Economy”. Melihat dari trend dan perkembangan Pendidikan Tinggi secara global, maka terdapat sebuah utopia mengenai sebuah bentuk Pendidikan Tinggi yang disebut dengan “Entrepreneurial University”.
“Untuk meningkatkan keragaman dari bidang keilmuan lulusan yang dihasilkan, Telkom University ini. Perlu membuka Prodi-Prodi baru lagi di masa lima tahun mendatang. Sesuai dengan rencana YPT untuk mengembangkan Prodi yang mendukung perkembangan “Industrial Revolution 4.0”, disamping prodi di bidang kedokteran dan pariwisata,” jelasnya.
Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) juga telah merencanakan pengembangan berbagai Fakultas baru untuk kurun waktu 2019 – 2038. Rencana pengembangan Fakultas dan Program Studi ini, berdasarkan kajiansejumlah Lembaga Riset di Indonesia, tentang “Tren” Perkembangan Industri yang ada di Indonesia.
“Sesuai rencana dari Yayasan dalam lima tahun ke depan. Telkom University akan menembangkan dua fakultas b-aru, yakni Fakultas “Health & Medicine” dan Fakultas terkait dengan “Tourism, Transportation and Hospitality Industry”. Dimana akan ada Empat Prodi dari masing-masing fakultas tersebut,” papar Dwi menutup bincang-bincang. (EdKar)