Purwakarta, BEREDUKASI.COM — SINERGITAS masyarakat, muslim kultural di Purwakarta, kini makin menyadari pentingnya pendidikan agama yang fundamental.
Sebab itu tidak sedikit masyarakat Muslim perkotaan berbondong– bondong memasukan anaknya. untuk belajar Agama secara mendalam di Pesantren.
Di Kabupaten Purwakarta, selain mewajibkan pemuda penerus bangsa menempuh pendidikan formal, juga harus menempuh Pedidikan Agama di Pesantren.
Bahkan pernah menjadi aturan di Pemkab Purwakarta, peserta didik harus memiliki Sertifikat Mengaji atau ijazah Madrasah Diniyah (MD).
Ketentuan tersebut, membuat Ketua Umum PCNU (Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama) Purwakarta, Drs. Bahir Muhlis,M.Pd menggerakan lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) NU. Untuk segera mengumpulkan Karya Tulis para Ulama yang Monumental.
Menurutnya Pengajian di Pesantren adalah, suatu contoh utama dalam masyarakat Muslim Milenial.
“Untuk itu PCNU Purwakarta melalui Lesbumi NU berperan dalam ekspedisi pengmpulan Karya Ulama di kabupaten Purwakarta,” ujarnya saat ditemu di kantornya Jl. Ciganea, Purwakarta.
Menurutnya, pengumpulan karya ulama tersebut bertujuan untuk menghormati dan mengkaji kembali Bidang Ilmu yang ditulis oleh Sang Ulama.
“Kian banyaknya masyarakat sadar akan pendidikan di Pesantren, membuat Pesantren mengadakan sekolah formal yang bertujugan sinergitas pendidikan,” tuturnya .
Sedikitnya sekolah berbasis negeri, membuat Pesantren yang memiliki sekolah formal. Menjadi suatu sarana terciptanya pemerataan Pendidikan Indonesia Wajib Belajar 12 tahun.
“Mengingat banyaknya Karya Tulis Ulama di Purwakarta ini, maka Tim Lesbumi yang bertugas tidak diberi batas waktu dalam pengumpulan Karya Tulis Ulama Purwakarta,” pungkasnya. (Naurid Ilyasa).