Tasikmalaya, BEREDUKASI.Com — JENIS ikan mujair banyak diburu oleh para Penikmat di Pasar Lokal. Bahkan di tingkat pembudidaya ikan yang satu ini, diakui sebagai peluang Bisnis menggiurkan.
Itulah yang diungkapkan oleh Ajat Sudrajat pembudidaya ikan mujair asal Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dikatakannya, dalam sekali panen puluhan ton Ikan Mujair langsung habis dalam hitungan menit.
“Kemarin saja saat panen, 60 Ton Ikan Mujair langsung habis,” kata pria pemilik tubuh kekar dengan tinggi badan 167 cm ini di sela sela obrolan ringan, Selasa (23/3/21).
Mereka, tambahnya, berasal dari masyarakat wilayahnya sendiri. Terutama wilayah di Kecamatan Cikalong.
“Jadi kenapa harus di jual ke luar. Disini juga masih kekurangan,” imbuhnya lagi.
Diakuinya, benih Ikan Mujair bukanlah usaha yang menjadi targetnya. Akan tetapi selingan dari usaha pokoknya sebagai Pengusaha Tambak Udang.
“Ini sebagai penyeimbang bukan menjadi target. Justeru yang difokuskan adalah tambak Udang,” tambah lelaki yang ramah dan memiliki jiwa sosial tinggi.
Budidaya Ikan Mujair dengan menggunakan air laut, kata Ajat, memiliki citra rasa berbeda dengan jenis ikan yang sama.
“Rasanya gurih, gajihnya banyak juga jika digoreng akan lain,” ucapnya.
Karena sebagai usaha selingan, tuturnya lagi, tambak yang ditanami iakan mujair menginduk pada tambak udang, yakni berukuran 33×33 meter persegi.
“Kan fungsinya sebagai penyeimbang, ya harus menginduk ke yang utama,” imbuhnya.
Kendati demikian, Ajat lebih tertarik berbisnis di Udang ketimbang ikan mujair.
Pasalnya, Udang tambak memiliki pangsa pasar luar negeri dengan harga tinggi. Sedangkan ikan Mujair, cukup untuk memenuhi kebutuhan Pasar Lokal.
Ke depannya, kata Ajat, bisnis ikan mujair dengan tebar benih di tambak akan dikembangkan menjadi lahan bisnis baru.
“Pangsa pasarnya dipusatkan untuk memenuhi kebutuhan lokal. Sedangkan sisanya dijual ke luar wilayah,” pungkasnya. (Ombik).