Kabupaten, Bandung, BEREDUKASI.Com — SMPN Banjaran, tepatnya di Desa Banjaran, Kecamatan Banjaran, Kabupaten, Bandung.
SMPN 1 Banjaran, berakreditasi nilai A. Jumlah murid 1268 orang di himpun 30 ruang belajar. Dan dikelola oleh 69 guru status guru PNS 39 orang dan guru honor 30 orang. Serta pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pagi dan sore hari.
“Saya selaku Kepala Sekolah, dalam mengembangkan pendidikan menggunakan mekanisme yang benar-benar dilaksanakan. Sehingga menghasilkan prestasi yang baik. Siswa-siswi dibekali ilmu sesudah keluar dari sekolah ini. Menjadi anak pintar, trampil ilmunya bermanfaat. Serta bisa melanjutkan sekolah yang lebih tinggi dan dibekali akhlaqul karimah yang baik. Sehingga tercapai menjadi insan yang berprestasi dan religius, untuk bekal hidupnya kelak hidup bermasyarakat,” papar Drs. Kusnadi, selaku Kepala SMPN 1 Banjaran.
Untuk mencapai semua itu diatas, tidak lepas dari berbagai usaha yang dilakukan oleh Kepsek, para guru dan TU. Sebagai warga sekolah, selalumenanamkan perkembangan potensi guru. Sesuai dengan keahlian masing-masing guru dijurusan pendidikan yang dimilikinya. Sehingga mampu membentuk siswa-siawi yang berahlakul karimah. Melalui pendidikan agama dan darigama secara berkesinambungan.
Menciptakan sumber daya manusia yang berkehidupan nyaman dan mempererat silaturahmi, diantara dalam dan luar sekolah. Menanamkan semangat hidup disiplin, tepat waktu dalam setiap ada kegiatan di sekolah. Mengembangkan prilaku budaya bersih indah dan asri pada lingkungan sekolah.
Suwangsih, S.Pd M.MPd, PKS Kesiswaan SMPN 1 Banjaran, mengatakan, “Alhamdulillah kelulusan kelas IX tahun pembelajaran 2017/2018. Lulus 100 % dengan index Prestasi memuaskan. Pelaksanaan guru bidang studi dalam KBM, disiplin dalam mendidik, mengajar dan melatih siswa-siswi. Sesuai dengan acuan kurikulum yang sudah ditentukan”.
Semua siswa dari kelas VI, VIII dan IX semua patuh dan taat kepada guru keadaan tertib aktip dan nyaman. Keadaan di dalam dan luar sekolah selalu bersih, indah dan nyaman. Siswa-siswi tidak kena penyakit pendidikan non formal yang merusak ahlak yang melanggar agama dan darigama.
Pendidikan yang ditanamkan di SMPN 1 Banjaran setiap ada lomba mata pelajaran Akademik dan Non Akademik. Selalu mengikuti berhasil meraih Juara. Pelajaran Akademis O2SN, mata pelajaran IPA, pernah meraih Juara ke I tingkat Kabupaten. Pendidikan Non Akademik seperti Kepramukaan, Paskibra, Keseniaan Sunda dan olahraganya ialah Futsal, pernah Juara ke I tingkat Proinsi Jawa Barat, ekskul olahraga yang lainnya Sepak bola, Voly Bal, Karate dan Silat.
“Sebagai Pembina Penggalang Putra dan Penggalang Putrin di bina oleh kak Cucun Sutiarsih S.Pd. Alhamdulillah selama kami membina kepramukaan di SMPN 1 Banjaran. Mengenai hasil latihan tidak ketinggalan dan terkalahkan oleh sekolah yang lain. Prestasi hasil latihan pramuka meraih penghargaan dan tropi sebagai berikut diantaranya tahun 2014 Juara ke I di Jatinangor merebut Juara 1 tingkat Propinsi Jabar, Tahun 2005, Juara tingkat Utama dan Madia tingkat Nasional, tahun 2007 mengikuti Jambore Asian Sepuluh Negara, mewakili Indonesia, tahun 2010 mengikuti Jambore Dunia tingkat Penggalang di Swedia, tahun 2017 Jambore Juara I di Asia Pasifik, ditahun yang sama 2017 Jambore Nasioanal TK 1 Utama mewakili Jawa Barat,” jelas H.Hery, S.Ag M.M.Pd, guru agama, tetapi aktif dalam kegiatan Kepramukaan.
Dedi Suryadi, S.Pd guru kesenian. Materi kesenian yang dilatihkan di SMPN 1 Banjaran mengatakan,” Seni rupa, seni suara vokal dan instrument seni Sunda dan Indonesia. Alhamdulillah dalam bidang kesenian tiap tahun kalau ada lomba-lomba seni. Selalu diikuti dan meraih prestasi kesenian Sunda yaitu Paduan Suara tahun 2014 Juara ke I tingkat Provinsi Jawa Barat, tahun 2015 Paduan Suara Juara ke 2 tingkat provinsi Jawa Barat, tahun 2016 Karawitan Gending Juara ke I tingkat Kabupaten Bandung. Bahkan Paduan Suara dan Gending, pernah tampilkan ditayangkan di TVRI sebanyak tiga kali.
Panji Gumilar, S.Kom, guru honorer di SMPN 1 Banjaran. Mulai berkiprah mengajar di SMPN 1 Banjaran sudah 3 tahun, mengatakan, “Alhamdulillah ilmu yang diterapkan kepada anak ada hasilnya. Baik teori dan praktek dasar komputer, bahkan ada yang sudah menguasainya. Harapan saya memohon kepada pemerintah, di SMPN 1 Banjaran. Karena kurikulum 2013 hilang mengenai pelajaran TIK (Teknik Ilmu Komputer) menjadi Ekskul. Mata pelajaran TIK, kembali dimasukan kepada UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) wajib. TIK hilang dari mata pelajaran. Saya juga memohon, pemerintah merubah nasib kami ada pengangkatan gaji UMR (Upah Minimum Regional).
(Y. Wahyudin)